Chapter 3

52.4K 5.8K 287
                                    

Malvin tersenyum lembut, lalu beranjak pelan dari tempat duduknya dengan membawa Caitlin di gendongannya.

Caitlin panik 'Kau akan membawaku kemana bocah kecil''.

"Kau akan membawa baby Ann kemana Malvin?" Tanya Leon datar.

"Kamar" jawabnya singkat.

"Biar Mommy saja yang antar ya" kata Liana dengan khawatir.

Bagaimana tidak khawatir, putrinya masih berumur 8 bulan dan ia masih rentan digendong oleh anak seusia Malvin.

Malvin menggeleng tak setuju.

"Jangan membantah Malvin Carter!" ujar Leon dingin. Malvin hanya mengelos pergi tanpa memperdulikan ungkapan sang ayah.

"Anak itu..." ucap Leon dengan memijit pelipisnya lelah. Liana mengusap punggungnya "Aku tahu bagaimana watak putra kita, jadi biarkan saja".

"Hm"

***

Disisi lain Caitlin saat ini tengah berada di dalam gendongan Malvin yang ia duga kakak sulung dari pemilik tubuh ini. Perlu diakui bahwa kakak dari pemilik tubuh ini mempunyai wajah yang luar biasa tampan. Tidak heran bahwa keturunan dari keluarga ini merupakan visual semua.

Termasuk pemilik tubuh ini. Larut dalam pikirannya sampai tak sadar bahwa saat ini mereka berdua telah sampai di tempat tujuan. Dengan tangan kirinya Malvin membuka kenop pintu kamarnya.

Ceklek

Aroma mint bercampur lemon masuk kedalam indera penciumannya.

Terlihat bahwa ruangan ini di dominasi berwarna abu putih dengan beberapa barang yang tersimpan rapih di setiap sudut.

"Baru pertama kali aku melihat kamar seorang anak kecil bernuansa dewasa seperti ini" pikir Caitlin membatin.

Dengan pelan Malvin melepaskan tubuh mungil Caitlin di gendongannya, lalu di baringkannya tubuh kecil itu di atas kasur.

"Wait a minute sweetie" kata Malvin lembut.

Tiba-tiba saja wajah Malvin mendekat kearahnya

Cup!

Malvin mencium sudut bibirnya pelan.

Caitlin terkesiap kaget, meskipun yang dia cium adiknya sendiri tapi tetap saja saat ini dirinya yang tengah menempati tubuh ini, jelas saja dalam sudut pandang Caitlin mereka berdua tidak memiliki hubungan darah sama sekali.

"Kurang ajar!" dengan kesal Caitlin menjambak rambut Malvin dengan sekuat tenaga, melampiaskan rasa kesalnya. Walau terlihat sia-sia karena justru jambakannya tidak berasa apa-apa baginya.

Malvin hanya terkekeh pelan, lalu setelah itu ia beranjak dari sana. Masih diambang kekesalan, Caitlin mengalihkan pandangannya kearah lain menelisik satu persatu benda yang menjadi observasinya sembari menggerakkan tangannya ke atas guna menghilangkan rasa bosannya serta rasa kesalnya pada Malvin.

Matanya memicing saat melihat gelangnya terdapat sebuah ukiran nama, di dekatkan tangannya itu ke wajahnya lalu.

'Brianna Dwyne Ellara Carter' batinnya mengernyit.

'Nama itu terdengar familiar, rasanya ia pernah mendengar nama itu tapi dimana...' Catlin mencoba mengingat-ingat sesuatu, lalu beberapa detik kemudian seketika ia menyadari.

'TUNGGU JANGAN BILANG JIKA...'

***

Leon Carter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leon Carter

Liana Carter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liana Carter

Maap gantungg hihii.

Btw di part selanjutnya bakalan ada banyak tokoh yang bermunculan jadii jan sampe ketinggalan yaa man teman.

Ett jan lupa vote sm komennya yaa.

Babaiii

TBC

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang