"Maafkan Ibu nak." Ucap Ibunya lirih.

***

Hari ini adalah hari kelulusan Irene, Taehyung dan lain-lain, Irene membaca papan pengumumuan yang berisikan namanya dan juga seluruh siswa dan sisiwi kelas tiga, dan betapa bersyukurnya dia dan yang lain dapat lulus dengan lancar.

Irene melirik nama seorang laki-laki yang menjadi lulusan terbaik tahun ini, dan itu adalah nama kekasihnya Kim Taehyung. Namun hatinya begitu gelisah selama 3 hari ini Taehyung tidak bisa dihubungi, dia tidak tau dimana letak apartement kekasihnya itu, dia yakin hari ini Taehyung juga tidak datang, padahal ini adalah hari kelulusan mereka.

*Irene POV*

"Wendy...apa kau melihat Taehyung?" teman SMA ku yang berdarah campuran ini sudah jadian dan menjadi pacar dari temannya Taehyung – Yoongi, kebetulan aku bertemu dengannya sedang makan dikantin bersama Yoongi.

"Taehyung? Aku tidak melihatnya, apa kau melihatnnya?" Tanya Wendy kepada Yoongi, laki-laki itu terlihat sedikit bingung dan gugup, aku merasa curiga menatapnya.

"Cepat katakan!" ucapku kesal, akhinya Yoongi memberitahukan bahwa Taehyung berada diapartement selama tiga hari ini, kemarin dia mencoba kesana namun ada sesuatu yang berbeda dari Taehyung, Yoongi bercerita bahwa ayahnya sepetinya menikah lagi dan membawa seorang wanita yang mengaku sebagai ibu tiri Taehyung.

Setelah aku mendapatkan alamat apartement Taehyung dari Yoongi, aku segera pergi kesana. Selama perjalanan hatiku tidak bisa tenang entahlah, sekitar 30 menit perjalanan aku sampai didepan bangunan itu, aku menatap bangunan gedung yang menjulang tinggi didepannku, jelas ini apartement mahal yang berada dikawasan elit.

Aku memasuki gedung apartement itu dan segera menuju kelantai 12, dimana kamar apartementnya berada. Setelah kakiku berhenti disalah satu pintu kamar berangka 1220 aku diam sejenak, entah kenapa perasaan ku tidak enak sejak pagi tadi kami tidak bertemu selama tiga hari, padahal sebelum-sebelumnya kami selalau bersama.

Aku menatap pintu tersebut dan menarik nafas sebentar, lalu menekan bel kamar apartement itu, kira-kira 5 menit kemudan pintu itu terbuka menampilkan sosok yang tidak ada kabar tiga hari ini, dia tersenyum – namun aku merasa ada yang berbeda dari senyumannya.

"Tae...kenapa kau tidak kesekolah? Kemana kau selama tiga hari ini tidak ada kabar? Apa kau sakit?" Tanya ku sambil masuk kedalam kamar apartement itu, ruang apartement ini terlihat rapih, bersih dan juga mewah, namun aku tidak menemukan sosok wanita yang katanya ibu tirinya.

Taehyung berjalan menuju dapur, aku menatap punggungnya, kenapa dia tidak menjawab ucapan ku? Apa dia sedang marah kepadaku? Apa aku berbuat salah kepadanya? Aku berjalan menghampirinya "Tae..." aku memegang lengannya.

Dia menoleh terhadapku, menatapku dalam dengan mata hazelnya dia maju selangkah memojokanku di meja pantry, aku menatapnya aneh, dia mengurungku dan manatapku tanpa senyum hangatnya.

"Kau memang sangat cantik jika dilihat dari dekat seperti ini, Aku tidak menyangka sih Taehyung lemah itu bisa membuat kau jatuh cinta kepadanya." Ucap Taehyung, aku bingung dengan ucapannya, ucapannya terasa dingin ditelingaku, dia menyebut namanya sendiri seakan-akan dirinya adalah orang lain.

"Tae... ini gak lucu. Aku sedang tidak ingin bercanda. Kenapa kau tidak datang kesekolah selama tiga hari ini? Apa kau lupa ini hari kelulusan kita? Kita lulus Tae." Ucap ku lagi sambil menepis kedua tangannya yang mengunciku, dia tersenyum sinis, lalu berlalu keruang tengah dan tetap tidak menjawab ucapanku, akupun kesal dan kembali menghampirinya.

"Kim Taehyung...kau!"

"Aish! Ternyata selain cantik kau juga cerewet yah! Bisakah kau diam." Ucapnya sambil menatapku kesal, apa-apaan ini? Taehyung tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Apa dia benar-benar marah terhadapku.

Singularity [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt