Keasyikan berlari dengan melihat kearah Baron, Ellen menabrak seseorang hingga hampir terpanting jatuh, namun untungnya laki-laki itu sigap menarik pinggang Ellen.

"HP GUEEEE" Teriak Baron histeris saat hpnya terbang dengan sempurna kelantai. Sedangkan sang pelaku malah asyik tatap-tatapan, ya Ellen dan Reno. Perempuan itu menabrak Reno.

Zaki yang berada disamping Reno geleng-geleng kepala dengan senyum simpul, Baron berlari mengambil hpnya yang sedikit retak.

"WOYY" teriak Baron mengangetkan ketiganya, "liat gara-gara Lo nih hp gue retak" kesal Baron menunjuk ponselnya pada Ellen.

"Lebay Lo, retak dikit aja juga" saut Ellen ngegas.

"Gue beli hp ini harus kerja banting tulang tau gak?" Ucap Baron kumat mendrama.

"Lebay Lo" ucap Zaki berjalan meninggalkan ke-tiganya.

"Bener tuh lebay" Ellen ikut meninggalkan Baron, tak sampai disitu Reno ikut meninggalkannya.

Baron melongo melihat itu. "Temen Dajjal" umpatnya.

Reno berjalan mengiringi langkah Ellen, "Lo gapapa?" Tanya Reno.

Ellen menggeleng tersenyum, "gapapa kok, kan ada Lo tadi" sautnya. Reno mengangguk tersenyum simpul.

Dikelas Zaki menghampiri Dea yang sedang duduk dikursinya, ia mendekat Sebelum itu ia menggeser kursi agar bisa duduk lebih dekat disamping perempuan itu. Saking fokusnya Dea tak menyadari kedatangan Zaki.

"Baca apa sih sayang, serius banget" tanya Zaki mencoba membuyarkan kefokusan istrinya. Dea terkejut ketika melihat suaminya sudah berada disampingnya.

"Serius banget, baca apa?" Zaki mengelus pipi perempuan itu.

"Materi kuliah aja" sautnya. "Udah daritadi?"

Zaki mengangguk, "satu jam yang lalu"

"HAAHH" kaget Dea membelalakkan matanya, "serius?"

"Gak becanda" Dea mencebik kesal.

"Bucin Teroos" sindir Vano yang panas dengan kelakuan ketua-nya.

"Berisik" balas Zaki dengan wajah datarnya.

"Bici ipi sih siyiing" ledek Vano dengan bibir menye-menye.

"Gue tendang Lo, mampus" tukas Zaki

"Udah, Vano cuma becanda" Dea memegang bahu Zaki agar laki-laki itu tidak emosi, Zaki mengangguk patuh.

"Giliran sama pawangnya kek kerupuk kena air,mlempem" serobot Baron yang sudah ikut bergabung sedari tadi. Sedangkan Reno dan Ellen pergi ketempat lain.

"Anj- Lo semua" umpat Zaki, wajah laki-laki itu sudah tidak nyaman dipandang.

"Ampus bos, ampun. Becanda kita"

"Gak lucu"

Dea menahan tawa melihat expresi suaminya, didepan mereka tampak garang, namun ketika bersamanya, berdua justru kebalikannya. Dea membayangkan bagaimana reaksi para temannya ketika tau sifat asli saat bersama dirinya.

Fahmi yang barusaja datang langsung bergabung, seperti ketiganya akan lebih heboh jika bertemu.

"Tugas Lo udah selesai gak?" Baron menaikkan turunkan alisnya pada Fahmi dengan wajah tengilnya.

"Lupa gue" balas Fahmi. Baron langsung merosotkan bahunya, gagal menyontek.

"Kok lupa sih, kan gak bisa nyontek gue"

"Kerjain lah, nyontek Mulu kerjaan Lo" saut Fahmi duduk disebelah Vano.

"Tumben Lo gak kerjain, biasanya paling rajin daripada kita, iya gak Van?"

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin