Dengan gemas wanita itu mencium pipi tembam nya dengan pelan, lalu beranjak dari ranjangnya.

Saat wanita itu hilang dari pandangannya, Caitlin bergeming. Dia sadar bahwa dirinya saat ini memasuki tubuh seorang bayi yang ia duga anak dari wanita cantik tadi. Wanita tersebut memanggilnya dengan sebutan Anna, nama dari pemilik tubuh ini.

Pertanyaannya sekarang bagaimana bisa dia memasuki tubuh ini? Dan dimana pemilik aslinya?

Caitlin menghela nafasnya panjang, Semuanya terlihat membingungkan.

"Lama ya?"

"Sini Mommy pakaikan bajunya" kata Wanita dewasa itu seraya mengambilkan dress berwarna peach dengan dipadukan hiasan mutiara di area depan dan manik-manik berwarna putih terang di area bawah dress.

Lalu, wajahnya di lapisi oleh beberapa bedak bayi entah apa itu, setelah dirasa sudah selesai.

"Ah... cantik sekali!" ujar Wanita tersebut dengan berseru.

Benarkah dirinya secantik itu? ia jadi penasaran bagaimana rupa dari pemilik tubuh ini.

Mata bulatnya berkeliaran mencari sesuatu,dan... ketemu! di pojok sebelah kiri ada meja rias, yang di penuhi pernak-pernik lucu berwarna merah muda, lengkap dengan cermin yang ukurannya lumayan besar. Caitlin mengadahkan kepalanya, lalu menunjuk pada meja rias tersebut. Seolah mengerti apa yang di inginkan sang anak wanita dewasa tersebut lantas menggendong tubuh mungil Brianna dan berjalan menuju meja rias.

Di dudukannya tubuh mungil itu keatas pangkuannya, kemudian matanya menoleh kearah cermin

Deg!

Sangat cantik.

Selama hidup 20 tahun dia tak pernah menemukan bayi dengan wajah secantik ini. Dan di perkirakan jika umur bayi ini kisaran 8 bulan.

Fitur wajahnya benar-benar menjadi idealisme bagi banyak orang, dengan mata yang jernih berwarna hitam pekat nan sedikit berair, bulu matanya yang lentik, alis tebal terbentuk sempurna, hidungnya yang mancung namun mungil, pipinya yang tembam berwana merah alami, bibir yang ranum semerah cherry dan jangan lupakan kulitnya seputih susu, ditambah rambutnya yang berwarna putih terang.

Benar-benar definisi malaikat.

"Sudah selesai sayang?"

"Daa...." balas Caitlin secara tidak sadar.

Sedangkan wanita dewasa itu terkejut, anaknya bisa berbicara dan seolah mengerti apa yang dia ucapkan.

"Sayang k-kamu mengerti apa yang Mommy ucapkan?" tanyanya kaget.

Sedangkan Caitlin, dia hanya meringis pelan merutuki kecerobohannya, bisa-bisanya dia menjawab pertanyaan wanita itu.

"Ayo sayang kita kebawah, dan Mommy akan bilang pada semua orang kalau kamu sudah pintar berbicara" kata wanita itu tanpa menutupi perasaan gembiranya.

Lagi-lagi Caitlin hanya meringis atas kebodohannya itu.

***

"Hei kembalikan mainan ku bocah tengil!"

"Tidak mau wlee!!" balasnya dengan nada meledek.

"Hei... Kau?!" marahnya.

"Pinjam sebentar saja, pelit sekali kau ini" dengusnya.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" ujarnya dengan mengejek.

"Ck terserah kau saja lah! Huh... dasar menyebalkan". Kesal anak tersebut dan berbalik pergi.

Para orang dewasa yang menyaksikan pertikaian antara keduanya hanya terkekeh pelan seolah sudah biasa dengan pertengkaran yang barusan terjadi.

"Dimana istrimu Leon?" tanya seorang pria yang umurnya sudah setengah abad namun masih terlihat tampan dan sehat walau sudah tidak muda lagi.

"Dia ada di kamar baby Ann Ayah" jawabnya.

"Kenapa lama sekali"

"Coba kau susul Leon" pintanya.

Leon mengangguk patuh, namun belum sempat berdiri tiba-tiba saja.

Tap

Tap

Tap

Terdengar bunyi hak sepatu begitu menggema dari arah tangga, lalu muncullah dua orang wanita beda generasi.

"Maaf menunggu lama" ucapnya lembut.

Saat ini mereka berdua sudah sampai di ruang keluarga.

Sedangkan Caitlin, dia hanya berdiam diri dengan tenang di dalam gendongan wanita paruh baya tadi. Namun, matanya menelisik satu persatu orang yang ada di ruangan ini.

'Mereka semua terlihat asing' batinnya.

Ia menerka-nerka sebenarnya siapa mereka semua.

Terlalu fokus dalam lamunannya, tanpa tau bahwa saat ini dirinya tengah menjadi pusat perhatian semua orang.

Btw aku pake bahasanya baku yaa, kalo misalnya kalian sukanya non baku maap keknya salah lapak.

Jan lupa buat komen sm vote nyaa yaa.

TBC

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang