Chapter 16

10.4K 2K 169
                                    

Jangan lupa vote dan komennyaa yaaa ^^

*

Hayam mempersilahkan Aluna untuk masuk ke dalam apartemennya. Ia membereskan beberapa pakaian yang tercecer di sofa dan menyuruh Aluna untuk duduk menunggu sembari ia menuangkan segelas jus jeruk ke dalam gelas. Tak lupa juga Hayam menutup tirai jendela karena hari sudah malam. Aluna pun berselancar di ponselnya menunggu Hayam selesai mengerjakan apapun yang tengah pria itu kerjakan.

Sebuah akuarium dari ban bekas dengan pelindung kaca menarik perhatian Aluna. Seekor kura-kura berukuran kecil berenang dan turun menuju pasir kemudian beristirahat tanpa bergerak kembali. Dua ekor ikan sekecil ikan teri tapi berwarna jingga berenang kian kemari saling kejar-kejaran.

Hayam pun muncul dengan sepiring apel yang sudah dikupas. Ia ikut bergabung dengan Aluna untuk memberikan makan ikan-ikan beserta kura-kura tersebut.

"Aku baru tahu kalau kamu suka pelihara ikan. Sejak kapan?" tanya Aluna masih mencoba menggoda si kura-kura agar kembali bergerak.

"Terjadi begitu saja. Jadi, mau ngomong apa Lun?"

Aluna kembali menuju sofa. Melepaskan blazer biru langitnya dan mendesah panjang.

"Tentang apa? Ya jelas tentang omongan orang tua kita tadi Hayam! Aku mau buat beberapa terma dalam perjodohan tersebut," ujarnya sembari bersedekap dengan wajah terlipat menunjukkan ekspresi kesal.

Hayam juga ikut mengistirahatkan tubuhnya di sofa. Ia sudah tahu bahwa Aluna akan menolak karena setahunya Aluna menyukai Raden tapi tidak sebaliknya. Yang Hayam dengar gosip terbaru oleh mamanya, Raden sudah punya pacar, seorang residen di rumah sakit yang sama.

"Karena Raden?"

Aluna menggeleng. "Nope. Sudah move on. Sekarang lebih fokus ke karirku, Yam. aku masih dua puluh lima!'

Hayam merasa mereka tidak bisa menolak perjodohan keduanya tanpa ada alasan valid. Bersatunya keluarga Hayam dan Aluna sendiri merupakan sebuah simbiosis mutualisme.Papanya Aluna memegang delapan persen saham di perusahaannya. Salah satu pemegang saham terbesar setelah anggota keluarga. Perusahaannya sendiri tengah mengalami ketertinggalan modal yang mengakibatkan proses pembangunan di Vietnam tengah tertunda. Semua ini diakibatkan kelalaiannya hingga media mengendus kesalahan finansial yang ia lakukan. Sentimen publik yang negatif membuat harga sahamnya anjlok tapi papa Aluna memberikan kepercayaan dengan membeli lebih banyak saham.

Selain itu keluarga Aluna yang berjalan di bisnis kontruksi menjadi tender yang cocok untuk kerja sama jangka panjang. Hayam melirik ke arah Aluna sebentar. Aluna juga bukan orang yang dibencinya. Ia menyukai gadis itu tapi hanya sebatas sebagai seorang teman. Tak lebih.

Rapat pemegang saham akhir tahun sudah dekat di depan mata. Hanya sebulan setelah acara charity yang akan diadakan minggu depan. Memanfaatkan hubungan itu bisa mengembalikan sentimen publik bahwa pendanaan perusahaan akan stabil dengan bantuan investasi dari papa Aluna. Ia bisa saja membatalkan pertunangan itu setelah ia memastikan investasi kembali masuk ke dalam kas perusahaan.

Aluna berbalik sebentar mendapati Hayam menatapnya lekat. Ia tahu tatapan itu, Hayam tengah mempertimbangkan hubungan mereka.

"Apa kamu sedang berpikir untuk memanfaatkan aku untuk mengembalikan dana yang kabur?"

"Iya," jawab Hayam jujur.

Aluna tertawa. "What an assholes," umpat gadis itu membuat Hayam ikut tertawa.

Hayam tidak sejahat itu. Ia hanya mempertimbangkan tanpa mengambil keputusan akhir karena ia tahu, ia sendiri menolak ide perjodohan itu. Ia tidak setega orang tuanya yang melempar Aluna kesana kemari. Setelah beberapa tahun lalu saat Raden memilih jurusan kedokteran, Aluna dikabarkan akan dijodohkan dengan Arok. Tapi sama seperti Raden, Arok memilih jalan hidupnya. Lebih ekstrim yakni hanya menjadi bintara yang tak kunjung mendapati kenaikan pangkat. Setelah itu kini Aluna akan dijodohkan dengan dirinya, ia kasihan pada Aluna yang tak pernah bisa memilih hatinya. Sama seperti dia dulu.

MAHAJANA (Spin Off MADA)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora