Chapter 1

67.3K 5.9K 67
                                    

Noted : Inget yaa bacanya bertahap dari awal sampe akhir, jan diawal doang bacanya karna emang untuk di part awal kejadiannya klise semua sama kek yang lain, jdii usahain bacanya ampe akhir yaa!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noted : Inget yaa bacanya bertahap dari awal sampe akhir, jan diawal doang bacanya karna emang untuk di part awal kejadiannya klise semua sama kek yang lain, jdii usahain bacanya ampe akhir yaa!!

***

Tuk.. tuk...

Suara rintik air hujan berjatuhan secara bergantian membasahi bumi, udaranya yang penuh dengan aroma kesegaran dari embunan air yang berjatuhan membuat orang-orang enggan untuk melewati suasana penuh ketenangan ini. Tak terkecuali gadis ini, matanya terpejam menghirup udara yang begitu menenangkan, dipadukan dengan aroma tanah yang basah bersamaan dengan tetesan air hujan yang menyatu.

"Kak Caitlin.."panggil seseorang menyadarkannya.

"Hm...?" Caitlin berbalik, melihat ada seorang gadis kecil lucu berdiri di ambang pintu dengan menyembulkan kepalanya.

"Apa kakak sedang sibuk?" tanyanya polos, sembari menghampiri Caitlin.

"Tidak, kau memerlukan sesuatu?" ujarnya lembut.

"Mm... bolehkah kakak menceritakan sebuah dongeng untukku?"

Caitlin tersenyum "Tentu, kau ingin mendengar cerita dongeng seperti apa sayang?" tanyanya sembari mencubit hidung gadis kecil di hadapannya ini dengan gemas.

"Cia ingin mendengar cerita tentang kerajaan" jawabnya dengan lucu. .

"Everything you want baby girl" balasnya lembut sembari mengelus pelan rambut gadis kecil itu.

"Yeay... Thank you kak Cait" girangnya.

"Bagaimana jika mendengarkan cerita dongengnya di kamar kakak saja?" tanya Caitlin.

"Boleh... lagian kamar kakak sangat nyaman, aromanya menenangkan dan Cia suka itu" jawabnya tersenyum cerah.

Caitlin terkekeh, dirinya sangat menyayangi gadis kecil dihadapannya ini. Meraih tangan mungilnya dengan lembut lalu beranjak keluar dari perpustakaan.

***

Saat matahari kembali tenang dan suara guntur menghilang, didepan putri langit berdiri seorang pemuda gagah dan tampan. Ternyata si katak merupakan seorang pangeran tampan yang dikutuk karena telah melakukan keteledoran. Dengan senang hati putri langit membawa pangeran katak terbang bersamanya menuju Kerajaan Langit. Mereka menikah dan hidup bahagia. Sedangkan Haris yang hanya punya keinginan tetapi tidak mau berusaha terus menunggu calon istrinya yang tidak kunjung datang entah sampai kapan.

"Selesai".

Lalu matanya menoleh pada gadis mungil di dalam pelukannya ini, ternyata sudah tertidur. Mengusap kepalanya dengan pelan lalu mengecup keningnya lembut.

"Have nice dream baby girl" kata Caitlin tersenyum lembut.

Caitlin beranjak pelan dari kamar tidur mengambil beberapa buku cerita yang sudah ia bacakan tadi di atas nakas, berjalan dengan pelan agar tidak membangunkan malaikat kecilnya. Setibanya Caitlin di perpustakaan, dirinya meletakan buku di ruang yang kosong dan menyusunnya kembali, karena sibuk dengan merapihkan buku Caitlin tidak memperhatikan keadaan sekitar.

Brukk

Tangannya tidak sengaja menyenggol salah satu buku yang mungkin tidak tertata dengan rapih. Caitlin mengambil buku tersebut, lalu mengusap dan meniupnya pelan guna membersihkan butiran debu yang menghalangi tulisan dari sampul buku itu, sepertinya ini sebuah novel pikirnya.

'Falling in love' batinnya mengernyit.

Seingatnya ia tak pernah membeli buku seperti ini, Caitlin membolak-balikan buku tersebut dengan heran. Dilihat dari judul sampulnya saja Catlin sudah menduga bahwa ceritanya akan terdengar klise, dan dia tak suka cerita seperti itu, terlalu membosankan.

"Tapi aku penasaran, apa isi buku ini" gumamnya.

Setelah menimang-menimang, Caitlin akhirnya mengambil buku tersebut dan beranjak dari sana berjalan menuju tempat duduk yang memang sudah tersedia didalam perpustakaan itu.

Membacanya dengan seksama, mata lentiknya menulusuri setiap huruf yang ada bait demi bait telah dia baca, sesekali keningnya mengerut namun setelah itu menghela nafas panjang. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, tengah malam pun tiba.

Matanya menoleh pada benda bulat yang menggantung di dinding.

'00.00'

"Oh God... ternyata aku membaca selama itu".

Caitlin menutup buku tersebut sebagai akhir dari halaman yang ia baca. Isi dari novel tersebut tidak begitu buruk menurutnya. Dan sudah ia duga bahwa cerita ini memang klise dimana si protagonis wanita memiliki sifat yang lemah namun dilindungi oleh beberapa protagonis pria dan tentu saja tidak lupa bahwa ada si antagonis yang tidak terima akan hal itu pria yang ia cintai direbut begitu saja hanya karna seorang gadis lemah sepertinya. Si antagonis yang berusaha merundung protagonis wanita namun selalu gagal karna dirinya di lindungi kuat, yang pada akhirnya si antagonis menyerah pada takdir namun dia malah mati dengan cara yang tragis dan untuk si protagonis wanita, ia hidup bahagia dengan protagonis pria pilihannya.

Caitlin tak suka pada semua tokoh yang ada di dalam buku novel itu, namun ada satu orang yang membuatnya tertarik, dalam pertengahan cerita ada salah satu figuran yang memang hanya muncul sekali dalam cerita itu. Namanya Brianna, gadis cantik nan menawan bahkan kecantikannya mengalahkan pemeran utama. Namun sayang, gadis itu terlalu tertutup sifatnya yang dingin namun menenangkan. Di dalam novel pun tidak dijelaskan secara rinci membuat dia sedikit penasaran. Tapi ah sudahlah....

"Huft... sebaiknya aku tidur disini saja" ucap Caitlin.

Saat matanya tertutup dengan sempurna, tiba-tiba buku novel tersebut terbuka sendiri mengeluarkan cahaya berwarna putih terang. Beberapa detik kemudian cahaya putih itu menghilang bersamaan dengan hilangnya buku novel itu.

***

Caitlin Wilson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caitlin Wilson

Haii semua gimna ceritanyaa seru gaa? klo seru jan lupa buat vote sama komennyaa yaa.

TBC

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang