Bucinnya Angkasa beda

656 27 2
                                    


Tak tau,aku ragu bibirku membisu
Tapi hati ini menggebu

-Anya Allea

"Pagi kaka Anya."Sapa satpam saat Anya turun dari tumpangan gojek.

"Pagi juga pak."Senyum Anya.

"Anya masuk dulu ya pak."

"Oke teh oke."Ucap pak satpam dengan jari dibentuk v.

Anya tertawa kecil hingga seorang dengan baju seragam yang berbeda menepuk bahu Anya.

Lantas Anya menoleh dengan dahi mengerut bingung."Ada apa."Tanya Anya ramah.

"Boleh tau namanya?."

"Engga."

"Bukan nama lo tapi kepsek disini."Ucapnya disela tawa."Lo geer ya."

"Engga geer tuh."

"Eitss tunggu dulu donk lo belum jawab pertanyaan gue."

"Pergi deh gue gak suka diganggu."

"Ada gue ganggu?."Seorang itu melepaskan jas almetnya lalu memberikan pada Anya.

"Buat apa?."

"Pakek ini,Lain kali hati hati."

Lalu orang itu pergi namun sebelum orang asibg asing itu beranjak ia membisikkin sesuatu kepada Anya.

"Lo gue tanda adek osis."Matany Menyipit Anya yakini bahwa orang ini tersenyum meski ia memakai masker.

"Almet ini buat apa coba."Anya hendak memberi pada pak satpam namun terhenti saat dekel yang sempat lewat memberi kode pada bagian belakang Anya.

"Oh Tuhan kenapa bisa lupa tanggal gini sih."Lantas Anya menggunakan Almet itu yang diikat kepinggangnya untuk menutupi.

Anya berlari secepat kilat kearah toilet namun sebelumnya Anya keruang osis untuk mengambil rok cadangan yang selalu disimpan barangkali ada hal yang mendadak.

"Lo yakin?."

"Yakin bos ,sempet ngobrol sih tadi gue liatnya."

"Lo boleh pergi makasih infonya."

"Lega untung tadi gercep."

"Tadi ketemu siapa?."

"Siapa itu?.Takut Anya karna ada yang bicara tapi tidak ada orangnya.

"Pacar kamu,tadi kamu ketemu siapa?.

Angkasa muncul dari balik tembok.

"Lo lagi?."

"Tadi kamu ngobrol sama siapa?"
Terlihat dari wajah Angkasa kini mode serius.

"Ngbrol apaansih gajelas."Tak semoat beranjak dari tempat Angkasa menahan pergelangan tangan Anya.

"Aku lagi tanya Anya sekarang jawab."

"Bisa lepas gak!"

Wajah Anya dan angkasa yang saling menatap dengan mata yang tak dapat diartikan.

"Jawab."

"Gak mau."

Angkasa menarik Anya kedalam toilet mwnguncinya ditembok dengan dua tangan kekar disamping wajah Anya.

"Sekarang jawab siapa yang kamu ajak ngobrol tadi pagi?."

Anya diam.

"Jawab Anya dan Almet ini punya orang itu?."

"Lo aneh tau gak."

"Kamu tinggal jawab apa susahnya sih nya?."Angkasa mengacak rambutnya frustasi.

"Lo gila kenapa gue harus jawab apa yang gak gue tau."

"TADI PAGI LO KETEMU SIAPA ANYA ALLEA."Teriak Angkasa.

Anya kaget dan syok ternyata Angkasa bisa semarah ini.

"Gak usah sok polos ,bisa kan gak usah genit."

Matanya berkaca kaca bentakan yang dilontarkan angkasa sungguh menyakitkan.

"GUE GAK TAUU! PAHAM GAK SIH!."Anya tak kalah teriak lalu mendorong dada Angkasa.

Anya pergi namun terhenti saat mendengar ucapan Angkasa.

"Kalo ada yang berani gangguin kamu kasih tau ruangan inapnya mau nomor berapa."Ucap Angkasa namun Anya tak merespon dan langsung berlalu lalang pergi.

"Ini terakhir kalinya gue biarin brengsek itu deketin milik gue."

"Tuh cowok kenapa jadi marah marah sih."Gerutu Anya menahan tangisnya.

Langkah Anya terhenti menatap lekat seorang lelaki berjalan kearahnya

"Bagaimana Anya bisa lupa kalo lo sendiri ada dihadapaan Anya tiap hari."Lirihnya

"Lo kenapa?,"

"Gapapa,Anya duluan ya."

"Gue ngerasa aneh,lo bisa secuek ini sama gue."Batin Bara.

"Apa barusan Anya nangis,pasti ulah si langit lagi."

Sesaat pelajaran berlangsung Anya merasa tubuh nya lemas dan hatinya pun sedang tidak baik baik saja
"Kenapa gue jadi takut gini pas dimarahin Angkasa."pikir Anya

Tak pikir panjang Anya meminta izin kepada guru untuk ke UKS.

"Mau gue anter?. "Bisik Meli.

Anya menggeleng menolak.

Disepanjang jalan koridor Anya mengoceh dengan pertanyaan yang berputar dikepalanya.

"Bagiamana bisa dia semarah itu apa salahnya kalo Anya ketemu atau ngobrol sama orang lain
Kenapa baru sekarang?."

"Duh mules lagi, kotoilet dulu deh."

Anya berhenti karna mendengar seseorang seperti sedang berkelahi suara nya sangat familiar tapi serak seperti sedang menangis

"Lo gak tau rasanya ditinggal sosok penting sosok pahlawan dimasa kecil dan itu semua karna tante LONTE itu."

"Stop sebut bunda dengan sebutan kotor itu Lang."

"Pasti anak nakal lagi, bodoamat deh Anya udah gak kuat mules banget. "Anya cepat cepat masuk toilet bersamaan seseorang keluar dari Toilet pria.





Dia angkasaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu