ANTAGONIS NOVEL

EVE (18)

"Kejarlah Tuhan mu, maka dunia akan mengikuti mu."

------------------

Setelah selesai melaksanakan makan malam, kini Eve dan keluarganya tak lupa juga keluarga Onty nya sedang duduk bersama di ruang keluarga.

"Jadi Charles, gimana kabarmu dan anak-anak?" Tanya Chris membuka pembicaraan.

"Ya seperti yang kalian lihat. Kami baik-baik saja."

"Sebenarnya tujuan kami kesini itu karena Bila yang ingin membantu mu merawat anak-anak. Maaf bukan nya membuat kamu tersinggung. Kami cuma berfikir mungkin kamu masih merasa terpukul atas kepergian istrimu dan yahh maksud kami pun baik." Ucapan Chris yang membuat semua atensi orang-orang langsung mengarah kepada nya.

Bila langsung menyahut ucapan suami nya, "Ehemm....Iya memang betul yang di ucapkan oleh suami ku. Tapi, setelah melihat keadaan kalian yang baik-baik saja membuat aku merasa senang. Awalnya aku berfikir kamu cukup kerepotan merawat ke empat anakmu dan ternyata kamu mampu menjadi seorang ayah dan figur pengganti menjadi seorang ibu setelah kepergian mbak Clara. Dia pasti sudah bahagia di sana melihat kalian disini pun bahagia."

Tak terasa air mata Bila menetes. Dulu waktu Clara meninggal dia tidak bisa bertemu langsung untuk terakhir kalinya dengan kakak yang sangat dia sayangi itu. Waktu itu, Bila dan keluarganya sedang berlibur di luar negeri dan secara tiba-tiba dia mendapat berita bahwa kakaknya kecelakaan. Sontak dia langsung memesan tiket pesawat menuju ke Indonesia. Tapi karna cuaca di sana yang sangat buruk membuatnya tidak bisa pulang dan akhirnya dia hanya bisa melihat itu semua lewat handphone.

Suasana di ruang keluarga menjadi redup dan sedih. Apalagi terdengar isakan kecil dari Bila yang menyedihkan.

"Daddy adalah olang tua telbaik bagi Eve dan kakak. Walaupun Daddy sedih setelah kepelgian Bunda, tapi Daddy selalu belusaha tegal di depan Eve dan tidak pelnah melupakan kewajiban nya sebagai seolang Ayah bagi Eve dan kakak. Daddy adalah Ayah yang paling baik di dunia. I Love U Daddy." ucap Eve memecah keheningan dan langsung memeluk Daddy nya erat.

Charles langsung membalas pelukan erat dari putri kesayangan nya, "Terimakasih," gumam kecil Charles.

"Aku juga mau ikut peluk!!" Ucap Vano dan langsung menubrukkkan badan nya pada sang Ayah. Eve terkekeh kecil melihat abang prik-nya yang kini menangis di pelukan Charles. Dia mengalihkan pandangan nya ke arah Vino dan Nicholas lalu melambaikan tangan kecilnya. "Ayo sini kita pelukan semua."

Vino dan Nicholas pun berdiri menuju Charles lalu ikut memeluk Daddy nya itu. Charles yang melihat semua anak-anaknya yang memeluknya kini tersenyum bahagia.

"Kalian adalah sumber semangat dan kebahagiaan untuk Daddy selama ini. Jadi Daddy akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian." Ucap Charles dengan meneteskan air mata bahagia.

Bila dan Naya yang melihat keluarga tersebut berpelukan pun ikut memeluk Chris. Bahkan ibu dan anak itu menangis melihat pemandangan haru di depan nya.

Tanpa mereka semua tahu, dipojok ruangan ada sesosok perempuan yang ikut menangis tapi tak dapat dibohongi bahwa matanya itu menunjukkan sebuah kebahagiaan yang amat bahagia karna melihat kejadian itu semua dari awal.

'Terimakasih, terimakasih Gayatri. Sekarang aku bisa pergi dengan tenang.'

----------