EVE (6)

37.2K 4.3K 108
                                    

Demi masa depan, aku berharap tidak ada penyesalan di awal.

----------


"Hoam...jam belapa ya cekalang"

Eve pun langsung meraba kasur nya berharap menemukan Hp.

"Lah kok nggak ada." Ucapnya seraya membuka matanya lebar lalu langsung meneliti kasurnya yang berbeda dari biasanya.

Eve langsung menepuk kening nya. "Kan atu cekalang belum punya Hp. Uh kebiacaan dulu kebawa campe cini."

Gayatri saat bangun tidur memang yang dicari pertama kali itu Hpnya. Walaupun hanya untuk melihat jam.

"Talo atu nggak punya Hp, atu nggak bica dong lihat om-om dlakol." Ucap sebal Eve.

'Apa aku minta sama Daddy aja ya?' Batin Eve.

"Kayaknya ide baguc tuh. Cekalang caatnya mandi lalu minta Daddy dibeliin Hp balu"

Eve pun segera turun dari kasurnya lalu berlari menuju kamar mandi.

'Kebetulan Bi Lia belum kesini. Lebih baik aku cuci muka aja terus nanti kalo ditanya, bilang saja kalau sudah mandi.' Batin Eve yang tiba-tiba di serang rasa malas mandi.

Eve pun segera mencuci wajahnya dengan susah payah karna tinggi badan nya yang terbilang masih pendek. Setelah itu, dia langsung keluar menuju walk in closet untuk mencari pakaian yang akan dia kenakan.

Pilihan nya pun jatuh pada sweter warna abu-abu lalu dipadukan dengan celana panjang berwarna navy dengan motif polkadot kecil-kecil.

Setelah berganti baju dengan menghabiskan waktu hampir 15 menit, Eve pun langsung duduk di depan meja rias.

"Ini gimana Eve nyicilnya, kan atu nggak bica cendili." Ucap bingung Eve saat ingin menyisir rambut tapi dia merasa kesusahan.

Eve pun langsung berjalan keluar dengan membawa sisir dan bandana yang sama dengan warna bajunya.

Eve memilih untuk mencari keberadaan Bi Lia yang tumben sekali belum datang ke kamarnya. Padahal setiap pagi, Bi Lia yang selalu mengurusi Eve.

Saat menutup pintu kamarnya, bersamaan dengan itu pintu yang ada di sampingnya pun terbuka lalu menampilkan seorang anak laki-laki dengan muka datarnya tak lupa rambut yang basah menandakan bahwa dia baru saja selesai keramas.

"Celamat Pagi kak Pino!"

Cakrawala Alvino Purnama, kakak kedua Eve. Vino juga mempunyai kembaran yang bernama Cakrawangsa Alvano Purnama. Mereka adalah kembar yang hanya beda 10 menit. Usia mereka adalah 4 tahun. Satu tahun lebih tua dari Eve.

Vino yang mendengar suara lucu adiknya pun menampilkan senyum tipisnya.

"Mau kemana?"

"Atu mau cali Bi Lia kak. Mau minta di cicilin. Eve nggak bica nyicil cendili." Jawabnya dengan kepala yang geleng-geleng membuat pipi chubby nya itu bergerak. Vino yang melihatnya pun ingin sekali menggigit pipi itu.

Vino tanpa basi-basi langsung menggandeng lengan adiknya dan dibawanya masuk ke kamarnya itu.

Eve yang melihatnya pun hanya bisa menatap polos kakaknya dan mengikutinya saja.

ANTAGONIS NOVELWhere stories live. Discover now