EVE (8)

32.2K 3.8K 134
                                    

Kebahagiaan kita, tergantung pada diri kita sendiri.

-------

Tak terasa sudah satu bulan Gayatri hidup menjadi seorang Antagonis, yaitu Eve.

Selama satu bulan itu pula, sifat keluarganya berubah pada dirinya.

Charles, daddy nya yang dulu masih malu-malu untuk menunjukkan sikap perhatian nya kini malah menjadi posessive pada Eve.

Nicholas dan Alvino, mereka berdua memang memiliki kepribadian yang hampir sama. Tegas, dingin, dan sulit didekati, tapi mereka sekarang sangat menjaga dan menyayangi adik perempuan satu-satunya itu.

Mereka bahkan sudah berani untuk terang-terangan menunjukkan sikap possessive dan perhatian nya pada Eve ke semua orang. Bahkan, mereka sering cekcok hanya karna berebut perhatian Eve.

Dan yang terakhir, Vano. Si jahil dan tukang ribut. Menjahili Eve adalah hobinya. Sehari tanpa membuat Eve marah-marah, Vano merasa harinya kurang lengkap. Bahkan, bukan sekali dua kali dirinya dimarahi oleh tiga pawang Eve, siapa lagi kalau bukan Charles, Nicholas, dan kembaran nya Vino, karna membuat Eve menangis.

Tapi bukan Vano namanya kalau dia akan berhenti menjahili adik tersayangnya hanya karna takut pada tiga pawang Eve itu. Karna Vano merasa wajah Eve akan terlihat lebih menggemaskan jika Eve membuat ekspresi marah.

Aneh emang si Vano.

Sedangkan Eve, dia awalnya bingung dengan sifat keluarga barunya itu. Di novel, mereka bahkan sering mencaci maki Eve, tapi sekarang kok malah sebaliknya?

Tapi ya bukan Gayatri namanya kalau bukan bodo amatan. Dia pun hanya bisa menerima sifat possessive dari keluarga barunya itu. Awalnya memang dia risih karna merasa dikekang, tapi lama-kelamaan dia menikmati kehidupan barunya itu.

Dia hanya mengikuti alurnya, selama itu tidak membahayakan nyawanya. Dan kalau dipikir-pikir, jika keluarganya menjadi sayang dan berpihak padanya, bukankah itu akan menguntungkan hidupnya di masa depan? Apalagi keluarganya itu termasuk orang yang berpengaruh dikota tersebut. Jadi, itu bisa menjadi salah satu kunci ketenangan hidupnya.

Dan yang sangat penting yaitu, jangan jatuh cinta apalagi sampai mengejar cowok yang disukai Eve asli sesuai novel. Karna orang itulah yang akan membunuh Eve di masa depan. Jadi cukup hindari dan jangan jatuh cinta. Ku pikir itu mudah, batin Eve.

-------

Di sebuah mansion mewah tiga lantai, disalah satu kamar serba lilac dan putih. Terlihat gundukan selimut diatas ranjang berwarna lilac itu.

Tak lama kemudian, si pemilik kamar tersebut terbangun dan langsung menyingkap selimut lilac itu. Dia pun duduk dan bersandar di kepala ranjang.

Matanya yang masih terpejam dan sesekali bibirnya menguap, bahkan rambut pirang nya terlihat berantakan. Tapi ya namanya juga good looking gimanapun penampilan nya pasti masih terlihat cakep.

Ya begitupun dengan si pemilik kamar tersebut yaitu Eve. Bangun tidur pun dia tetap terlihat cantik dan menggemaskan.

"Emhh...jam belapa sih, kok nggak ada yang bangunin Eve." Gumamnya seraya melihat jam dinding.

Suatu kemajuan bestiii, Eve dah bisa ngomong huruf S.

"Jam setengah tujuh. Tumbenan Bi Lia nggak kesini."

ANTAGONIS NOVELWhere stories live. Discover now