Setelah mendapatkan makanan, aku membawanya ke meja yang telah disediakan. Begitu juga dengan Elsa, kami duduk sambil memakan makanan dengan diam. Aku melihat-lihat kesekitarku mengamati keadaan sekelilingku, sambil sesekali memasukan nasi ke dalam mulut.

"Ci lihat apaan sih?" tanya Elsa.

"Melihat orang," jawabku sekilas.

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara kami. Aku kembali melihat orang-orang yang berlalu lalang mengambil makanannya, sedangkan Elsa dia memainkan handphone-nya. Hingga satu geng masuk ke dalam kantin yang membuat semua orang menunduk. Itu adalah geng anak cecan, atau bisa dibilang itu adalah Kayla dan anak buahnya.

Kayla mengambil tempat duduk orang lain dan menyuruhnya untuk pergi begitu saja, yang membuat aku geram dengan tingkahnya. Aku terus melihatnya tanpa melepaskan pandanganku kepada mereka. Hingga Kayla melihatku kembali, aku memalingkan pandanganku ke arah lain. Sambil memakan makananku.

"Kenapa?" tanya Elsa yang heran dengan tingkahku.

"Oh tidak." Elsa langsung melihat ke arah pandanganku yang tadi kulihat.

Setelah itu Elsa pergi begitu saja ketika melihat Kayla ada di sana. Dia pergi meninggalkan ku tanpa sepatah katapun. Begitu juga dengan Kayla dan anak buahnya, mereka pergi dari sana setelah Elsa pergi. Aku tidak tau apa yang terjadi sekarang, karena penasaran akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti mereka.

Sepertinya Elsa menyembunyikan sesuatu dari ku batinku.

Aku melangkahkan kaki ku mengikuti kemana mereka pergi. Kayla tampaknya sedang mengikuti Elsa. Aku yakin sekali kalau Elsa menyembunyikan sesuatu dari ku, ini bukan untuk pertama kali. Tapi sudah ke dua kalinya, saat dia marah terhadapku.

"Kenapa mereka pergi ke belakang sekolah? Apa Kayla mau mem-bully Elsa lagi?" gerutuku yang tidak mengerti.

"Berhenti!!!" perintah Kayla kepada Elsa. Yang membuat Elsa menghentikan langkahnya.

Aku hanya menyaksikan apa yang terjadi di hadapanku, tanpa berniat ingin membantu Elsa. Karena aku yakin sekali kalau Elsa menyembunyikan sesuatu dariku.

"Bukan kah sudah kuperingatin untuk tidak menemani teman goblok mu itu?" ucap Kayla yang mendekati Elsa. Lalu memain-mainkan rambut Elsa.

"Apa kau bodoh, atau tolol?" sambung Kayla.

"Sudah berapa kali ku bilang, kau tidak layak untuk di temani. Kau bahkan tak pantas ada di sini, tapi kau beruntung memiliki Satria." jelas Kayla.

"Ma-maaf Kay, aku akan melakukan yang terbaik lagi." jawan Elsa dengan terbata-bata.

"Kau selalu mengatakan itu, aku sudah muak yah dengan semua tingkahmu. Jika aku melihatmu kembali berteman sama si goblok itu, aku tidak akan segan-segan untuk mengatakan kebenaran yang sebenarnya pada semua orang." ancam Kayla.

Kebenaran apa yang dia maksud Kayla? batinku kembali yang masih tidak mengerti maksud ancaman Kayla.

"Ingat kepo boleh, tapi jangan sampai kek gitu banget." ucap Satria yang ada di sampingku dan membuat aku kaget akan kehadirannya.

"Eh anjir, kenapa  ada di sini? Mengagetkan orang saja nih anak." kesalku kepada Satria.

"Ngapain sih?" tanya Satria.

"Sutt jangan ribut, nanti ketahuan."

"Oh Elsa sama Kayla," jawab Satria yang sudah mengerti.

"Makanya diam, nanti ketahuan."

"Yaelah gak perlu segitunya kali lah, ingat jangan pernah untuk kepo sama rumput tetangga." ucap Satria.

"Resek." ketusku.

What Is Love? [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang