Part 24

164K 13.2K 4.9K
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jika Sean memikirkan ulang, rasanya tidak masuk akal dia tiba-tiba saja tertarik dengan gadis itu hingga melupakan Sarah, gadis yang ia intai diam-diam dan dia jaga selama lebih dari 10 tahun. Tidak ada alasan, hanya saja ekspresi takut gadis yang berbaring di ranjangnya itu sangat lucu dan menggemaskan membuat sesuatu dalam diri Sean bergejolak.

Sean mengedikan bahu dengan tawa miris. "Jadi yang gue lakuin selama ini apa? Sebuah kesia-sian?" gumamnya. Menerawang ke masa lalu membuat Sean kembali melihat sosok gadis kecil bermata bulat yang sangat cantik dan tiba-tiba tersenyum ke arahnya. Senyum yang begitu memikat hingga timbul rasa ingin melindungi.

Hanya melindungi, bukan memiliki. Itu sebabnya Sean tidak pernah menyentuh atau mencoba lebih dekat dengan Sarah. Sebab rasa yang timbul pada dirinya adalah rasa ingin melindungi yang begitu kuat. Hanya itu, dan Sean baru sadar sekarang.

Dulu, dia berfikir jika yang ia lakukan adalah menjaga dan melindungi hingga gadis itu dewasa dan cukup umur untuk masuk ke dalam kungkungannya. Namun nyatanya hingga saat ini ia tidak berminat mendekatkan diri pada Sarah atau mengikat gadis itu.

Saat umur 8 tahun, Sean kecil tidak sengaja berpapasan dengan gadis cantik yang kira-kira masih berumur 5 tahun yang sangat ceria dan di kawal beberapa pengawal hanya untuk berjalan-jalan di taman. Posisi Sean kecil sedang melubangi kepala kucing dengan pulpen di bawah pohon, Sarah melihat itu namun dia malah tersenyum manis pada Sean dan menyuruh pengawalnya mengikuti dirinya pergi ke arah lain agar tidak melihat apa yang Sean lakukan.

Sarah melindunginya. Dan mungkin itu kali pertama hati nurani Sean terketuk hingga ingin membalas melindungi Sarah sampai sekarang dengan cara mengikuti gadis itu dan menyingkirkan orang-orang yang menyakitinya. Karna , jika saja pengawal Sarah melihatnya mungkin Sean kecil akan di tangkap atau di pukuli.

Yang di lakukannya jelas bukan hal normal. Menyiksa binatang di umur semuda itu pasti menimbulkan tanda tanya serta menunjukan ada yang salah pada anak itu. Dan benar, nyatanya dari hal kecil berupa mematahkan kaki belalang, mencekik anak ayam, atau mencabut bulu burung yang masih hidup membuat Sean tumbuh jadi Sean yang sekarang.

Sean tidak akan mengelak jika orang memanggilnya psikopat, karna dia memang kecanduan membunuh, mendengar rintihan serta permohonan korbannya membuat darahnya berdesir. Melihat darah mereka yang berceceran justru membuat matanya segar. Dari hanya menyiksa binatang, kini dia menyiksa manusia hidup yang menurutnya menjengkelkan atau merusak pemandangan.

Sean tidak pernah membunuh yang tidak bersalah. Laki-laki jangkung itu hanya menjadikan orang-orang tidak berguna sebagai targetnya. Perampok, tukang buli, penjahat, dan tentunya orang-orang yang berani melukai Sarah. Membunuh menjadi hal menyenangkan dan Sean lakukan untuk hiburan semata.

Dunia Davin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang