18. Mencurigakan

En başından başla
                                    

"Nona Tsunade kenal sama Sule? " tanya Reyna.

"Tau Rizky Febian? Itu mantan saya. "

Heh! Gak ada Sule apalagi Rizky Febian di Dunia Naruto goblok! Kalian baca naskahnya gak sih? Perasaan gue gak nulis tentang Sule deh! Herman, gue pecat juga lu pada!

"Kalian akan berhenti terlebih dahulu menjadi Anbu, tapi untuk 2 tahun kedepan, kalian akan menjadi Guru khusus untuk Zero. " jelas Tsunade.

"Seperti Jounin Pembimbing?" tanya Rey.

"Ya, semacam itulah"

"Kami masih Chunin jika kau lupa" ucap Reyna.

"Maka dari itu aku menyebut kalian Guru khusus. Aku dan Hokage ke-3 hanya mempercayai kalian untuk misi ini. " ucap Tsunade. "Kalian juga harus terus menjaga anak itu dari Danzo. Jangan sampai Danzo memiliki kesempatan untuk membawa anak itu masuk Akar (apa sih nama organisasinya si Danzo? Aku lupa)."

"Kami mengerti, "

...

Reyna menghentakan kakinya, dia kalah bermain kertas gunting batu tadi, membuatnya harus menjadi orang yang menjemput Zero di Akademi.

Dia memandang ruangan kelas yang berisik di depannya ini. Pasti mereka tengah menebak-nebak siapa yang akan menjadi Jounin pembimbing mereka.

Reyna menggeser pintu kelas itu dengan pelan. Kemudian masuk dengan senyum hangat yang menghiasi wajahnya.

"Selamat datang Nona Reyna!" sapa salah satu Jounin Pembimbing disana yang tidak Reyna tau namanya siapa.

"Terima kasih!" balas Reyna.

"Baiklah karena Pembimbing sudah lengkap, aku akan mengumumkan tim 3 orang. "

Satu persatu nama di sebutkan dengan Jounin Pembimbingnya. Dan satu demi satu pula orang-orang keluar. Sampai pada saat dimana hanya ada Reyna, Zero, dan sang guru.

"Terakhir Zero guru pembimbingmu adalah Nona Reyna. Kalian akan berada di tim 25."

"Terima kasih! " ucap Reyna. "Nah ayo Zero, kita harus langsung pergi ketempat latihat karena matahari sudah hampir berada di puncaknya. " ajak Reyna.

"Baik. "

Mereka berjalan beriringat bagai adik dan kakak. Sepertinya suasana canggung sedang melanda mereka.

"Oke, Zero apa yang kamu tau tentang ku? " tanya Reyna.

"Kau adalah Guruku. " jawab Zero dengan tampang datarnya.

"Bu-bukan itu maksud aku!" kesal Reyna.

"Kau adalah murid Nona Hokage. " jawab Zero.

"Semua orang juga tau kali! " tukas Reyna.

"Kau memiliki seorang adik. " Zero menebak, dia tidak mau membuat gurunya kesal di hari pertama.

"Semua orang juga tau tentang itu! " geram Reyna.

"Kau cantik. "

"Emang, "

"Kau bagaikan Senja. Rambut halus pirangmu, mata emas tajam mu, kulit putih bersihmu, dan panasnya elemen apimu. Aku adalah salah satu dari jutaan orang penggemarmu. " Perkataan Zero tentu mampu membuat pipi Reyna bersemu merah. Reyna tidak tau jika selama ini dia memiliki penggemar.

"Aku salah satu pendukungmu dan Neji. Kalian sangat cocok saat bersama. Kalian saling melengkapi. Kilauanmu melengkapi Neji yang semu. Aku sangat menyukai ketika kalian bercanda gurau di sepanjang jalan, menaburkan bunga kebahagiaan pada siapapun yang memandang. Kalian membuat semua orang iri dengan kisah kalian, " Sudah cukup! Reyna tidak tahan lagi! Semburan merah di pipinya sudah menjalar sampai telinga. Membuat malu saja!

"Perlu kau tau kalau aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Neji. " tegas Reyna.

"Tapi tatapan mata kalian seolah mengatakan sebaliknya. Tatapan mata yang seolah berbicara pada semua orang jika kalian adalah sepasang kekasih, semburan merah di pipi kalian seolah berbicara jika kalian adalah mahluk paling bahagia di dunia. Semua orang membicarakan kalian, bahkan adikmu berbicara terang-terangan tentang hubunganmu dan Neji. " ucap Zero yang masih setia dengan wajah datarnya.

"Rey goblok! Awas aja kalau ketemu! Gue jadiin martabak telor njir! " batin Reyna.

Sabar Reyna, orang sabar disayang setan.

Mereka berhenti ketika sudah sampai di tempat latihan. Terlihat Rey dan Yami yang sedang mengobrol disana.

Reyna mengepalkan tangannya.

Bugh

"Anjing lo Rey! "

Rey sekarat, party kuy!

Mampus!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin