CLOSE REQUEST.
You can request your favorite ship or your ideas here.
⚠⚠ Warning : in here maybe some of the story could be a spoiler of the next story.
Sihlakan Request dari kapal fav kalian, juga ide ide kalian disini.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
- Sungchan X Chenle-
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Let's START it.
Sungchan membuka matanya perlahan, tangannya meraba bagian sisi lain kasur yang sedang dia tempati. Karena tidak merasakan seseorang, Sungchan tersenyum kecil dan segera bangkit dari posisi tidurnya.
"Oh iya, dia sudah pindah," gumamnya pelan. Sungchan berdiri dan langsung merapikan kasurnya, kemudian langsung menuju kamar mandi.
Sebelum mencapai tujuannya, Sungchan berhenti sejenak di depan kalender dan tersenyum.
"Hari ini apa yang sebaiknya ku berikan padanya?"
.
Mobilnya perlahan memelankan laju, kemudian menepi ketika matanya melihat sebuah toko bunga di tepi jalan. Sungchan memutuskan akan memberikan bunga - bunga yang masih segar dan harum.l
"Apa aku harus memberikannya bunga yang sedikit berbeda biar dia gak bosan ya?" tanyanya sendiri. Sungchan berpikir sejenak.
Dia sebenarnya masih bingung hendak membawakan apa untuk pasangan hidupnya itu, baiklah mungkin mantan karena mereka pisah rumah.
"Chenle! Will you marry me?" Sungchan menjulurkan sebuah kotak terbuka yang menampilkan sebuah cincin yang berhias berlian dan juga ukiran namanya.
Chenle hanya tersenyum dan mengangguk semangat. Bahkan, air matanya ikut turun membasahi kedua pipinya. Melihat reaksi bahagia calon pasangannya, Sungchan langsung mendekatinya dan memasangkan cincin itu pada jari manis Chenle.
"Aku mencintaimu, Chenle."
Chenle tetap hanya tersenyum padanya. Tetapi matanya yang berbinar menjadi jawaban dari pernyataan Sungchan barusan.
Sungchan segera memeluk Chenle dan terus membisiki sangat pria manis dengan kata - kata penuh cinta. Meskipun Chenle tidak menjawabnya, Sungchan tidak peduli sama sekali.
Hari bahagia keduanya telah tiba, bukan hanya mereka berdua yang berbahagia tetapi semua orang. Tidak semua orang juga, sih.. Sebagian orang-orang tak jarang malah mencibir penuh sinis pada mereka.
"Kok mau sih? Padahal bisa dapat yang lebih baik."
"Mantan Sungchan bahkan lebih baik daripada orang itu."
"Sudah dipastikan orang itu memaksa Sungchan, mana mungkin lelaki tampan seperti Sungchan mau dengannya, kan?"
Sungchan yang mendengar cibiran itu, mendengus kesal. Tidak paham dengan pemikiran kolot beberapa orang barusan. Dia langsung menatap Chenle penuh khawatir, takut Chenle sedih tetapi dari wajah Chenle tidak ada kesedihan sama sekali.
