CLOSE REQUEST.
You can request your favorite ship or your ideas here.
⚠⚠ Warning : in here maybe some of the story could be a spoiler of the next story.
Sihlakan Request dari kapal fav kalian, juga ide ide kalian disini.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
- Renjun X Chenle -
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Let's START it.
Chenle meringis. Perutnya rasanya sakit luar biasa, tapi dia berusaha menahan rasa sakitnya sembari berjalan menuju dapur.
Ini tugasnya, ah, kewajibannya juga. Tentu saja Chenle harus melaksanakannya jika tidak mau terluka.
Walau akhirnya dia akan tetap dilukai juga.
Mendengar suara langkah kaki, Chenle dengan cepat menyelesaikan masakannya, dan menaruhnya di meja makan.
Begitu seseorang muncul dengan wajah datar, Chenle langsung tersenyum hangat.
"Selamat pagi, Kak. Sarapan dulu, yuk." Dia sama sekali tidak menghiraukan ucapan Chenle, dan segera pergi dari sana.
Chenle masih tersenyum, dan berharap sosok tadi akan kembali ke meja makan.
Percuma...
Mendengar suara pintu yang tertutup, dan dikunci dari luar langsung membuat senyum Chenle luntur seketika.
"Baiklah, jika kamu tidak mau makan."
Makanan yang dia siapkan langsung dibuang ke tempat sampah. Chenle menghela napas sedih, kesekian kalinya sudah dia membuang makanan.
Apa boleh buat toh? Chenle tidak akan pernah mau makan jika tanpa orang itu.
Atau, kita seharusnya menyebutnya sebagai suami Chenle.
Huang Renjun.
Keduanya menikah karena perjodohan. Orang tua Renjun sangat ingin menikahkan putra tunggal mereka ini dengan Chenle yang dari keluarga terkenal. Sayangnya, Renjun sama sekali tidak mencintai Chenle karena waktu itu dia punya kekasih (ah, sampai sekarang dia juga masih bersama kekasihnya), dan mengabaikan Chenle yang resmi menjadi pasangan sehidup sematinya.
