BAB 39

2.2K 178 3
                                    

Typo tandain!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Typo tandain!!

"kamu nggak boleh sekolah dulu sayang." Kata Dinda lembut begitu masuk kedalam kamar anaknya.

Dinda memang memaksa Vania untuk pulang lagi ke rumah bukan ke apartemen gadis itu. Awalnya Vania tidak mau tapi Dinda memohon sambil meraung-raung dengan derai air mata, dan Vania luluh begitu saja.

Vania menatap bundanya lembut, gadis itu nampak sekali kurus. "nanti Nia bakal katinggalan pelajaran nda." Katanya.

"Ya kamu kan bisa salin catatannya Azha." Dinda mendekati anaknya yang duduk di tepian kasur dengan tas sekolah di pangkuan anaknya.

Dinda membelai Surai pendek anaknya. "ya? Kamu jangan sekolah dulu. Kamu belum sehat Lo sayang." Kata Dinda lagi.

Vania mengambil tangan bundanya lalu mencium punggung tangan mulus itu lama. "Nia udah enakan bunda, bener deh sumpah."

"Lagian nanti kalau nggak sekolah terus, nggak enak sama Azha yang di mintai tolong terus terusan sama Nia." Kata Vania mencoba menjelaskan.

Dinda menghela nafas, anaknya sangat keras kepala. "Huff, kalau gitu bunda ijinin. Tapi Nia janji jaga diri baik baik okey? Nggak boleh terlalu capek juga." Kata Dinda.

Vania tersenyum tulus, "makasih bunda." Katanya memeluk Dinda dari samping.

"Sama sama tomboy." Vania terkikik geli.

"Yaudah yuk sarapan, nanti telat lagi." Vania mengangguk, lalu mereka berdua turun untuk sarapan.

oo0oo

Sebuah mobil Buggati warna hitam mengkilap berhenti di parkiran Cakrawala, dan keluarlah seorang gadis dengan wajah pongah.

Vania menatap dingin keadaan sekitarnya, beberapa murid yang berjalan didepannya bisa merasakan hawa dari gadis itu.

Menyeramkan.

Gadis itu melangkah dengan pongah dengan jaket kulit di sampirkan di punggung, dan juga tas yang cangklung di pundak.

Vania beda banget hari ini.

Biasanya dia ramah banyak senyum kenapa malah dingin gini ya?

Mungkin karena kematian Doni.

Bener, kematian Doni berpengaruh besar bagi Vania

Gue denger, Doni meninggal karena nolongin Vania.

Vania juga hampir gila kan, buktinya hampir satu bulan tu cewek nggak kesekolah.

RAVANIA Where stories live. Discover now