5. Surat Perjanjian

4.3K 476 22
                                    

UP LAGI NIH GUYS🥳
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 💰

KALIAN BACA CERITA INI PAS KAPAN?

PAGI?

SIANG?

SORE?

MALEM?

HAPPY READING ❤️

Semua orang memang mempunyai hati. Tapi tidak semua orang bisa menghargai🥴










#AuthorGalau

Sultan memarkirkan motornya di tempat biasa. Lelaki itu duduk di atas motornya, menunggu orang yang sudah membuatnya kesal tujuh keliling. Siapa lagi kalau bukan Queen. Gadis ceroboh yang berhasil membuatnya bertengkar dengan sang Daddy. Dan gadis yang sebenar lagi akan menjadi guru pembimbingnya.

Tot tot tot

Suara klaskon motor membuat Sultan mengalihkan pandangannya kearah gerbang. Lelaki itu berdecak sebal saat Abimanyu mengklakson motornya dengan sengaja agar jadi bahan perhatian. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.

Ck! Malu-maluin. Kampungan banget sih, Batin Sultan.

"Tumben Lo duduk di sini? Biasanya juga ogah duduk di parkiran. Bukannya nggak level." Cibir Abimanyu.

"Suka-suka gue dong. Rempong amat, lo." Sewot Sultan. Saat ini, lelaki itu tengah berada dalam mode garang. Salah sedikit berbicara, dia akan menjawabnya dengan sewot.

"Sans dong kalo ngomong. Udah kayak ngajak gelud aja, lo."

"Terserah gue dong. Hidup-hidup gue, kenapa lo yang ngatur."

Viki mengusap bahu Abimanyu, agar lelaki itu tak menimpali ucapan Sultan. Kalau sampai dia menimpali ucapan Sultan, sudah di pastikan akan terjadi aksi adu hujatan. Atau yang lebih parahnya lagi, akan terjadi aksi jambak-jambakkan.

Sultan berdiri dari duduknya, kala orang yang dia cari tertangkap oleh netra tajamnya. Queen, gadis itu mencoba lari darinya dengan cara bersembunyi di balik badan siswa gendut. Ck! Dasar gadis aneh, pikir Sultan.

"Heh, lo kesini." Teriak Sultan menunjuk kearah Queen. Namun, bukannya Queen yang menenggok, malah si gendut yang melihat kearahnya.

"Aku?" Tanya Mimin-Murid gendut kelas IPS 1, teman sekelas Queen. Gadis gendut itu tampak bahagia saat Sultan menunjuk kearahnya.

"Bukan, elo. Tapi orang yang ada di belakang, lo." Ketus Sultan.

Mimin mengerucutkan bibirnya, membuat Abimanyu, Sultan dan Viki berlagak ingin muntah.

So imut, pikir mereka.

Queen menundukkan kepalanya gugup, kala Sultan menjentikan jarinya menyuruhnya untuk mendekat. Mau tak mau, Queen menurutinya.

"K-kenapa?" Gugup Queen. Gadis itu hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap kearah Sultan.

"Gue mau ngomongin hal yang penting sama, lo. Dateng ke markas geng Ambyar 'pas pulang sekolah. Ngerti, lo." Ancam Sultan membuat Abimanyu dan Viki berpandangan satu sama lain, bingung!

"Tap-,"

"Dilarang tanya hal yang nggak penting! Pokonya lo harus dateng ke markas, kalau mau beasiswa lo aman!" Ancam Sultan berhasil membuat wajah Queen pucat pasi. "Lo ngerti, 'kan bahasa orang kaya, kayak gue?"

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang