4. Pertengkaran

4.8K 566 46
                                    

UP LAGI NIH GUYS🥰
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA🥳

ABSEN DULU YO

KALIAN ASKOT MANA NIH?

TANGGAL BERAPA PAS BACA CERITA INI?

HAPPY READING ❤️

Dingin itu bukan hanya tentang suhu, tapi tentang sikapmu kepadaku!








#AuthorGalau

Queen menggigit jari telunjuknya bingung. Kini dia tengah berada di pinggir lapangan, menonton pertandingan bola basket antara kelas 11 IPS 2 dan kelas 11 IPS 4. Karena sekarang waktunya istirahat, banyak siswa-siswi yang menonton di pinggir lapangan. Banyak pekikkan kaum hawa yang menyemangati kelas 11 IPS 2, yang tak lain adalah tim Sultan. Sedangkan kelas 11 IPS 4 itu adalah tim Arya-si ketua OSIS.

Queen duduk di barisan paling belakang bersama Lolita dan Manda. Gadis itu menatap Sultan dengan berbagai pikiran di kepalanya. Bagaimana caranya dia mengatakan pada Sultan, kalau dirinya akan menjadi guru pembimbing untuknya?!

Memikirkannya saja sudah membuat Queen pusing bukan kepalang.

"Anjrit! Manda, liat baju si Viki belakangnya ada nama lo." Heboh Lolita. Sedangkan Manda, wajah gadis itu sudah memerah. Bagaimana bisa Viki menulis namanya di belakang baju basketnya. Mana pake love lagi, batinnya.

Dari arah lapangan, Viki tampak melambaikan tangannya pada Manda. Lelaki itu menunjuk kearah Manda, lalu membentuk love dengan kedua tangannya. Tak sampai itu saja, dia juga memberikan kiss bye jauh, membuat semua siswa-siswi bersorak heboh.

"Dia ngapain, sih! Malu-maluin aja." Celetuk Manda menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kayanya dia beneran serius deh sama kamu." Ujar Queen.

"Serius dari mana, Queen? Dia itu cuma main-main sama gue."

"Kalo menurut gue, apa yang di ucapin Queen barusan emang bener. Lagian kalo dia cuma main-main sama Lo, mungkin dia nggak akan ngejar-ngejar lo mulu." Timpal Lolita.

"Tau ah, pusing."

Pertandingan bola basket sudah di mulai 20 menit yang lalu. Queen tak terlalu menikmati pertandingan itu. Gadis itu masih sibuk mencari cara bagaimana berbicara kepada Sultan. Ia bahkan tidak menyadari bahwa pertandingan sudah selesai.

"Queen,,,"

"Hah?!"

"Iss,,, ngelamun mulu. Ayo ke kelas. Bentar lagi masuk."

"I-iya. Kalian duluan aja. Aku mau ke toilet dulu."

"Yaudah kita duluan, ya." Ucap Lolita sebelum pergi dari sana, diikuti oleh Manda.

Queen menatap kearah tim basket Sultan yang kini tengah duduk di sebrang lapangan. Mereka tampak merayakan kemenangannya dengan heboh. Di sana juga ada siswa perempuan yang bergabung bersama mereka.

Dengan perasaan gelisah, Queen mulai mendekat kearah mereka. Kedatangannya yang tiba-tiba tentu saja menjadi pusat perhatian. Termasuk Sultan. Lelaki itu menatap Queen dengan sinis. Dia masih kesal dengan kejadian di koridor tadi.

"Eh,, ada Neng Queen. Mau ketemu abang, ya?" Pede Abimanyu. Lelaki itu menyugar rambutnya yang basah dengan gaya so cool, membuat semuanya berlagak ingin muntah.

"N-nggak. A-aku mau ketemu sama Sultan." Lirih Queen. Ucapnnya barusan tentu saja membuatnya bingung.

Ada apa gerangan? pikir mereka.

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang