3. Penawaran Kepala Sekolah

5.5K 633 35
                                    

UP LAGI NIH GUYS😇
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻

KALIAN BACA CERITA INI PAS TANGGAL BERAPA?

LAGI NGAPAIN?

HAPPY READING❤

Kadang pengorbanan itu perlu, demi masa depan yang lebih cerah










•Queen•

"Mommy, kaus kaki punya Kinara nggak ada."

"Ada sayang. Itu di dalem lemari barbie kamu."

Teriakan dua manusia berbeda umur itu seakan sudah biasa Sultan dengar. Lelaki itu berjalan menuju ruang makan. Dia sana sudah ada Sean, Nenek Bilqis, dan tentu saja sang Daddy. Sementara Mommy-nya tengah membuatkan kopi untuk sang tuan raja.

"Pagi semua." Sapa Sultan duduk di kursinya.

"Pagi juga."

Nayra muncul dengan tangan membawa nampan yang diatasnya terdapat kopi panas. Rutinitas yang selalu sang Daddy minum setiap pagi hari.

"Pagi, Mom." Sapa Sultan mengecup pipi sang Mommy tak menghiraukan sang Daddy yang tampak kesal.

"Pagi juga sayang."

"Mommy, Look. Aku cantik nggak?" Teriak Kinara memperlihatkan rambutnya yang di kepang.

"Wahh,,, anak Mommy cantik banget, sih."

"Iya dong. Aku, 'kan anak Mommy."

"Anak Daddy juga." Timpal Devan. Kinara menatap sang Daddy dengan sinis. Gadis itu tengah marah! Bayangkan saja, semalaman dia tak bisa tidur karena tidak dibacakan dongeng sang Mommy. Mereka berdua bahkan tidak makan malam, dan malah melakukan 'olahraga' yang tidak Kinara tau olahraga apa itu? Alhasil, dia tidur dengan kakaknya Sean. Meskipun dingin dan jarang bicara, setidaknya dia mau membacakan dongeng untuknya.

"Apaan sih!" Celetuk Kinara, duduk di samping kakaknya Sean.

Semua anggota keluarga mulai menyantap makanan mereka. Nayra menatap sang putri dengan mata melotot. Gadis itu seperti orang yang tidak makan beberapa hari.

"Kinara sayang, pelan-pelan makannya. Nanti kamu keselek."

"Kinara lapar, Mommy. Semalam nggak makan. Soalnya Mommy nggak masak." Celetuknya membuat Nayra merasa bersalah. Kinara itu orangnya pemilih. Dia tidak mau makan makanan para koki yang ada di rumah ini selain makanan buatannya.

"Maafin, Mommy, ya, sayang."

"Mommy, emangnya kemarin Mommy sama Daddy olahraga apa sih? Emang ada, ya, olahraga yang di lakuin di kamar?" Tanya Kinara polos. Dan pertanyaan itu berhasil membuat semua anggota keluarga tersedak secara berjamaah. Kecuali Sean.

"E-hemm,,, aku udah selesai sarapannya. Aku pamit Mom, Dad. Ayo My princess, kakak anterin kamu sekolah." Ucap Sultan. Ia harus segera membawa adiknya pergi ke sekolah. Atau gadis itu akan terus bertanya hal-hal yang lain dan hal yang lebih aneh.

"T-tapi,,,aku mau tau dulu olahraga apa yang Mommy dan Daddy lakukan di kamar."

"Nanti saja tanyanya. Kau harus segera pergi sekolah. Atau nanti kau terlambat?" Timpal Bilqis. Ia tak tega melihat wajah anak dan menantunya yang sudah pucat, bingung harus memberi jawaban apa pada anaknya yang cerewet itu.

"T-tapi-,"

"Sudahlah My princess, ayo kita sekolah."

"Baiklah-baiklah. Gendong!"

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang