[34]

3.3K 592 273
                                    

Masi ada yang bangun jam segini?

"Kenapa lama banget updatenya?"

Aku berekspetasi tinggi dengan Ilustrasinya jadi sedikit takut mengecewakan jika dibuat terburu-buru :'(

Anyway, chapter ini mengandung konten trauma, kata-kata kasar dan sedikit kekerasan diri sendiri. Mohon maaf untuk ketidak nyamanannya.

≪•◦ ❈ ◦•≫

"Sebenarnya mereka mungkin agak sedikit bodoh, tidak hanya Todoroki atau Midoriya. Aku kaget saat Iida memutuskan balas dendam, jelas-jelas yang ia lawan bukan penjahat remeh-temeh. Balas dendam ya balas dendam, tapi seharusnya tetap memikirkan kondisi dan resiko."


Aku hanya manggut-manggut asal. Tidak berkomentar apa-apa dengan rostingan(Kritik) Bayu. Fokus menonton adegan Stain versus Todoroki.


Anehnya, yang aku perhatikan malah gedung-gedung tinggi dimana aku mungkin pernah duduk menyaksikan siaran live mereka.


"Tapi yang jelas, komikusnya hebat, character development semua tokoh benar-benar terasa. Kau harus membaca komiknya, (Name). benar-benar wah."


"Oh iyakah?"Aku menanggapi asal, "Setelah ini- mungkin."


Kami sedang menonton di halaman belakang rumah Bayu. Aku yang meminta. Pengen nonton ulang entah kenapa. Berhubung halaman belakang rumahnya rapi, terdapat gazebo, wifinya kenceng, ada tempat buat ngisi baterai. Macam rumah idaman di masa depan.


"Perkembangan karakter nya luar biasa. Mereka tak main-main dengan gelar hero class di bahu mereka. Itu yang membuat karakter-karakternya terlihat hidup. Semuanya punya kelemahan dan kelebihannya. Hero tak selalu menang. Villain bukan sekedar kelompok yang hobi mengacau."


"Jika kau masuk ke serial, kau mau quirk apa?"Aku bertanya iseng. Sedikit melirik cowok yang tengah berpikir atas pertanyaanku.


"Kabut."


"Hah? Kenapa?"


"Keren."Bayu bergumam, "Kalau bisa difungsikan seperti radar atau gelombang ultrasonik, kalau bisa dikendalikan ketebalannya, bisa dialihgunakan kandungannya, bisa digunakan untuk teleportasi seadanya. Seperti villain di Season 3, toh untuk petarung jarak dekat maupun jarak jauh, kabut pasti menjadi penghalang yang ampuh. Bayangin aja jika bertarung di daerah lembab, pasti jadi pemenang."


"Kalau mau yang overpower, sekalian saja oxygen, kan mantep tuh."


"Engga juga sih, lagian buat apa overpower? Malah bisa jadi serangan balik ke tubuh."Bayu mengangkat bahu, as always,selalu rasional. Tapi memang benar sih, lebih baik memiliki quirk serbaguna daripada overpower. "Kau sendiri?"


"Entahlah, apapun selain waterbending."


≪•◦ ❈ ◦•≫


"Teknik Sinkronisasi 50% tahap kedua : Lautan Darah Sang Kematian. Wushh..,"

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang