[3]

4.5K 871 493
                                    


Jadi aku mau Reason #2 itu gada genre humornya alias serius.

Tapi gagal.

Emang gabisa ya?


[3]


Waktu yang sama saat Flash Back Todoroki di chapter kemarin.


"Kelas A terlihat biasa-biasa saja,"Tetsutetsu menopang dagu. Bermain dengan bolpoinnya, "Apakah kejadian kemarin tidak mempengaruhi mereka?"



"Tapi mereka jadi lebih pendiam."Kosei bergumam. "Biasanya jam segini, kelas A sudah rusuh bukan? Jadi hening banget sekarang."



"Mau gantian rusuh?"Setsuna mengangkat sapu.



"Jangan ih, lagi suasana berduka."Yui Kodai yang biasanya diam menyahut.



"Yui, omongannya bikin salah paham woy."Kosei menimpali, "Konteks suasana berduka itu kayak orang meninggal, ganti kek."



Monoma berkata sedikit keras, "Aku turut prihatin dengan apa yang menimpa kelas A,"Dia sudah waswas dengan Kendo yang sudah bawa sapu dibelakangnya.



Tapi abis itu si fotokopi itu melanjutkan. "Tapi kapan lagi sih, ngelihat Bakugo dan Todoroki galau. HEY KENDO, AKU TIDAK BERNIAT MENGEJEK!"



"Muka Bakugo tapi makin ngeselin."Togaru bergumam,



"Ya emang kayak gitu mukanya dari awal. Mau dibuat gimanapun, yaudah kayak gitu."



"Jangankan Bakugo atau Todoroki, disini aja ada yang galau kok."Kosei melirik.



"Kaibara molor mulu dari tadi."



"Ngantuk bro."Sen menguap. Kepalanya masih menempel dimeja.



"Efek galaunya ngantuk ya bro?"



"Begitulah."



"Auranya Kaibara lagi gelap bung."Kuroiro dari belakang menceletuk.



"Kan sebelum ini pelajaran matematika."Sen menyergah. Ga terima dikata galau.



"Kau lupa berdoa sebelum tidur."Shiozaki berceramah.

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈Where stories live. Discover now