[21]

5K 775 654
                                    


Spill kesan kalian tentang Owlyphia dungs.


*


"Udaranya cukup dingin."


"idirinyi cikip dingin, bingsit, INI DINGIN BANGET BROTHER!"


Monoma menghela napas, berkacak pinggang angkuh, melirik ke samping. "Kupinjamkan kekuatan kelas B hanya sekedar basa-basi saja. Jangan salah paham- ADUH!"


"kami sukarela, Iida-san. Jangan dengarkan monyet ini."Kendo memukul tengkuk Monoma, tersenyum, "Kalian seharusnya menghubungi kami dari tadi. Aku sedikit merasa bersalah tidak membantu situasi sulit ini dari tadi."


"Maafkan kami, tadi sedikit panik sehingga tak bisa berpikir jernih."Iida mengangguk, "Terimakasih banyak, Monoma-kun, Kendo-san dan yang lain."


"Haik, aku akan ke dalam. Bergabung dengan yang lain. Kalian jangan sampai terluka oke?"


Bondo meregangkan tangan, Juuzo melirik sekilas, Tsuburaba menghembuskan napas tegang. Tetsutetsu memasang posisi siap. 


"Oi."Todoroki menepuk bahu Sen yang tengah memasang sarung tangan khusus. "Kuharap kau menceritakan semuanya setelah ini berakhir."


Sen tersenyum tipis, "Jika kita berhasil memenangkan pertaruhannya, maka biar (Name) saja yang bercerita dengan kalian."


"Kalian tahu, mungkin setelah ini akan ada dua kelas yang disetrap bersamaan."Sero tertawa.


"Angkatan tahun ini banyak membuat masalah emang, tapi kelas kalian lebih banyak."Kuroiro bergumam. Tubuhnya segera menyatu dengan gelap.


"Setelah ini berakhir, aku ingin mengambil gambar kalian. Lihatlah dunia, muka kelas A sembab setelah menangis. Akan cocok buat cover buku kenangan angkatan kitah!"Monoma


"Dalam mimpimu saja."


Bakugo menoleh ke belakang. Bangunan asrama terlihat gelap dari sini. Riuh ricuh di dalam bahkan terdengar.


Pertaruhan ini konyol. Kelas A dan kelas B bukan lagi anak SMA biasa yang gagap di pertarungan. Mereka bahkan jauh lebih tenang dan terlatih dibandingkan murid kelas atas.


"Kita pasti akan memenangan pertaruhan ini, air bodoh. Aku yakin."


*


"Immortal mungkin? Tidak-tidak, sepertinya kata 'abadi' bukan kata yang tepat."


"Kau bukan manusia seutuhnya, jadi bisa dibedakan bahwa tubuhmu adalah wadah sementara kau adalah jiwanya. Selama jiwanya tidak hancur maka kau tidak akan mati."


"Tapi."Ryo menjeda ucapannya di seberang sana, telepon. "Karena jiwamu sudah terbagi menjadi dua maka susah membuatnya mati seutuhnya. Kecuali jika kalian berdua sama-sama mati disaat yang sama tapi kemungkinannya amat kecil."

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈Donde viven las historias. Descúbrelo ahora