24. Jantung

256 52 8
                                    

Enjoy!!

Angin berhasil membuka gorden jendela ruangan tempat seorang wanita tengah di rawat.
Sang wanita yang sejak tadi malam tak sadarkan diri itu akhirnya terusik oleh silau cahaya matahari, Ia pun membuka matanya perlahan, hingga semuanya tampak jelas di mata Dita, ya wanita itu adalah Dita, Ia sudah kembali pulih meski kepalanya harus di perban dan di rawat di rumah sakit itu.

Dita tak mau lama-lama terbaring, Ia segera berusaha untuk duduk, Dita memegangi kepalanya, meski berhasil duduk, Ia merasakan pusing luar biasa di kepalanya. Setelah pusingnya cukup reda, Dita mengedarkan pandangannya dan di sanalah Ia melihat Tae yang sedang duduk di atas sofa dan tersenyum padanya.

Dita tersenyum melihat Tae yang tak terluka sedikitpun, Tae pasti berhasil lolos dari beberapa orang jahat tadi malam.

Tae menghampiri Dita, Ia mengusap kepala Dita dengan sangat lembut, "Apa masih sakit?" Tanya Tae dengan nada yang sangat rendah.

Dita menggeleng, "Rasanya sudah jauh lebih baik" Ia menampilkan senyumnya pada Tae.

"Mark" Ucap Dita saat Ia baru saja teringat akan Mark.

"Mark gimana?" Tanya Dita mendadak panik.

"Dia baik-baik aja kok" Ucap Tae menenangkan Dita.

"Benarkah? Bukannya kemarin dia kritis?" Tanya Dita lagi.

"Dia sangat kuat, kau tau kan?"

"Hmm, bolehkah aku melihatnya?" Tanya Dita sedikit ragu-ragu.

"Tentu saja" Tae tersenyum, Dita merasa seperti melihat senyum terhangat dari Tae, hatinya ikut menghangat melihat senyuman tulus dan polos dari Tae.

🎵🎵🎵

Dita berjalan menuju ruangan Mark dengan Tae yang sedari tadi tak mau memimpin jalan, Dita sesekali menatap Tae yang terlihat sangat berbeda, namun karena rasa khawatir dan penasarannya pada Mark jauh lebih besar membuat Dita tak mau ambil pusing dengan tingkah Tae.

Dita membuka pintu begitu sampai ke kamar Mark, Dita masuk disusul oleh Tae yang hanya mematung di depan pintu tanpa berniat mendekat lagi ke tempat Mark terbaring.

Di dalam sana tuan Kim masih setia menemani Mark yang sepertinya masih belum sadarkan diri, akan tetapi Dita sedikit heran, meskipun dia senang Mark tak lagi dibantu oleh alat-alat yang kemarin di lihatnya, rasanya tetap aneh, jika tadi malam Mark kritis, kenapa hari ini Ia seolah-olah jauh lebih sehat daripada tadi malam.

Tuan Kim yang menyadari kehadiran Dita langsung mempersilahkan Dita untuk duduk menggantikannya, Dita tak berkata apa-apa dan langsung duduk, Ia memegangi tangan Mark yang akhirnya hangat kembali.

"Maaf Om, tapi Dita mau nanya, bukannya tadi malam Mark kritis?" Tanya Dita tak mampu lagi menahan rasa penasarannya.

"Tadi malam keadaan Mark memang kritis, tapi ada yang mendonorkan jantungnya untuk Mark" Tuan Kim melepas kaca matanya untuk mengusap matanya yang sedikit basah.

Mata Dita ikut-ikutan basah, Dita senang akhirnya Mark bisa di selamatkan, dan itu artinya Mark sekarang bisa hidup normal karena memiliki jantung yang normal.

Dita masih tersenyum mengelus tangan Mark, Ia ingin Mark segera sadar dan mengetahui bahwa jantungnya telah normal sekarang, namun suara tangis dari seseorang mengusik rasa bahagia Dita.

Tuan Kim, dialah yang menangis, Dita menatap tuan Kim yang tiba-tiba terjatuh ke lantai sambil menangis sesenggukan.

Dita langsung menghampiri Tuan Kim, Ia memegang pundak tuan Kim untuk menenangkannya, "Ada apa om? Mark akan baik-baik aja kok, Dita yakin, Om harusnya bahagia" Dita mencoba meyakinkan tuan Kim.

[END] My lullaby || Dita,Taehyung, dan Mark.Where stories live. Discover now