21. Cinta pertama

235 57 0
                                    

Enjoy!!

2 tahun yang lalu~

Mark sedang mengumpulkan tanda tangan dari senior di sekolahnya, saat itu adalah masa orientasi sekolah, Mark yang baru saja masuk SMA sedang mendapat tugas mengumpulkan banyak tanda tangan dari senior yang Ia temui di sekolah tersebut.

"Kak, boleh minta tanda tangannya?" tanya Mark pada seorang siswa kelas 3 yang sedang duduk sendirian membaca buku di bangku taman.

Wanita itu tersenyum, "Boleh, siapa namamu?" Tanya wanita itu sambil menuliskan tanda tangannya di buku yang dibawa oleh Mark.

"Mark kak"

"Oh, Mark ya, oke Mark, ini bukunya, nama aku Jisoo" Ucap Jisoo mengulurkan tangannya setelah mengembalikan buku milik Mark.

Mark menyambut tangan Jisoo, Ia merasa sangat senang mengetahui bahwa Jisoo tak hanya cantik melainkan juga ramah.

Sejak saat itu, Mark beberapa kali berpapasan dengan Jisoo, tak jarang mereka saling berbicara hingga akhirnya bertukar nomor, hal itu membuat mereka semakin dekat dan setelah beberapa bulan, Mark yang seolah mendapat sinyal bahwa Jisoo juga menyukainya memberanikan diri menyatakan cinta pada cinta pertamanya itu, Jisoo yang juga menyukai Mark akhirnya menerima cinta Mark.

Selama beberapa bulan, hubungan mereka baik-baik saja, Jisoo adalah wanita yang baik, ramah, dan juga perhatian pada Mark, begitu pula sebaliknya, sampai pada akhirnya Jisoo pun lulus SMA, membuat mereka jarang bertemu dan lebih sering bertemu di sekolah.

Tae yang sangat membenci Mark akhirnya mengetahui bahwa Mark memiliki seorang kekasih, hal itu memunculkan niat buruknya untuk merebut Jisoo, karena menurutnya dengan merebut Jisoo Mark akan merasa tersakiti dan merasakan apa yang Ibunya rasakan dulu.

Tae tidak terlalu sulit mendekati Jisoo, karena Jisoo terlalu mudah jatuh cinta pada lelaki dan juga terlalu menginginkan ketenaran dan juga pengakuan dari banyak orang, Tae mendatangi kampus Jisoo untuk mendekatinya, Ia bertingkah seolah-olah Ia tergila-gila pada Jisoo dan memberikan seluruh perhatiannya pada Jisoo ,Tae perlahan berhasil menunjukkan sifat asli Jisoo, Jisoo mulai berubah, Ia tak lagi ramah dan Ia menjadi manja dan egois, Ia bahkan sudah tidak peduli lagi pada Mark.

Beberapa bulan kemudian, Tae menjebak Mark untuk datang ke sebuah balapan motor yang telah di atur oleh Tae, Ia mengumpulkan banyak orang dan menjadikan Jisoo taruhan dari pertandingan tersebut.

"Aku gak bakal mau melakukan ini, kau bukan barang taruhan" Ucap Mark, Ia tak menyangka Jisoo dengan senang hati menjadikan dirinya sendiri barang taruhan.

"Kau bilang kau mencintaiku, tapi melakukan ini saja kau tak mau" Jisoo menunjukkan ekspresi kesalnya, sebenarnya Ia ingin sekali putus dengan Mark, namun Mark masih bersikeras mempertahankan hubungan mereka, karena Ia tau Tae hanya ingin menyakitinya.

"Bilang saja kalau kau takut" Ucap Tae dari atas motornya, penonton yang ada di sana pun ikut menyoraki Mark.

Mark menatap Jisoo, wanita yang dulu Ia cintai itu bukan lagi orang yang sama, Ia sudah berubah sangat drastis membuat Mark tak bisa mengenalinya lagi.

"Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" Tanya Mark pelan.

Jisoo tak menjawab, Ia malah menundukkan kepalanya.

Mark berpikir sejenak, Ia sebenarnya tak ingin Jisoo terlibat dalam balas dendam Tae, namun tak ada yang bisa Ia lakukan,  lagi pula Ia sadar bahwa Jisoo tak lagi mencintainya.

"Baiklah, aku akan ikut balapan" Ucap Mark.

Jisoo tersenyum sangat senang, begitu pula Tae yang tersenyum menang.

Mereka pun mulai balapan, hanya dua peserta yaitu Mark dan Tae, di perjalanan Tae memepet motor Mark.

"Bagaimana rasanya? apakah sekarang kau tau rasanya milikmu direbut oleh orang lain?" Teriak Tae.

Mark sempat melihat Tae, akan tetapi Ia mengabaikannya, Ia harus fokus pada pertandingan agar Ia bisa menang dan Jisoo tak jatuh ke tangan Tae.

Mereka hampir sampai pada garis finish dengan jarak yang cukup dekat, namun Tae tanpa rasa bersalah malah menendang motor Mark, hingga Mark terjatuh tepat sebelum sampai di garis finish, sementara Tae berhasil menang dengan curang.

Mark kini masih terbaring di aspal, kepalanya sakit, beruntung Ia mengenakan helm, sehingga cedera di kepalanya tak terlalu serius, Ia menatap semua orang yang sedang tertawa, Ia juga melihat Jisoo wanita yang Ia cintai itu memeluk Tae, mereka tertawa tanpa memedulikan Mark yang masih terbaring di sana.

"Kau curang" Ucap Mark di sisa-sisa kesadarannya.

Tae tertawa sangat kencang, "Apa kita membuat peraturan tadi? balapan ini tidak ada aturannya" Tae merasa menang.

Mark akhirnya tak bisa menahan lagi rasa sakitnya, hingga akhirnya Ia pingsan di tempatnya berbaring.

Beberapa bulan kemudian, Tae rupanya mulai tak nyaman di dekati oleh Jisoo, Ia merasa Jisoo sangat mengganggunya, Ia juga tak memiliki rasa apa-apa pada Jisoo.

Ia mulai kesal karena sepertinya Mark move on dengan sangat cepat, Ia melihat Mark sudah bisa kembali ceria tanpa merasa kehilangan apa-apa, Ia tak ingin Mark merasakan bahagia, Ia mencari cara lagi untuk menghancurkan Mark.

Ketika Mark sedang naik motor sepulang sekolah, Tae beserta kedua temannya langsung menghadang Mark, Ia ingin kembali mengganggu Mark  dan membuat hidup Mark tidak tenang.

"Ada apa lagi?" Tanya Mark setelah turun dari motornya.

"Kau tau pacarmu itu sangat menganggu, kau ambil saja dia lagi" Ucap Tae santai

Mark tertawa getir, "Bukankah dulu kau yang sangat menginginkannya? sampai-sampai kau curang untuk menang balapan itu"

"Aku tidak curang, tak ada peraturan yang aku langgar" Tae tak terima di katakan curang oleh Mark.

"Kau selalu begitu Tae, kau tak pernah merasa bersalah, kau masih saja menjadi pengecut"

Bughhh!!!

Sebuah pukulan melayang ke wajah Mark, membuat Mark jatuh tak ke aspal, "Jaga ucapan mu!!" Teriak Tae, lalu Ia mengambil sebuah tongkat base ball dan mengayunkannya ke arah Mark, dan saat itulah Dita muncul entah dari mana, dan sejak saat itu Dita telah masuk dalam balas dendam diantara Tae dan Mark.

🎵🎵🎵
"Hei, kenapa kau malah melamun, cepat makan" Tae menyadarkan Dita dari lamunannya, Ia menyodorkan sendok agar Dita kembali makan.

Dita menerima suapan dari Tae, Ia menatap Tae masih tak menyangka, wanita cinta pertama Mark adalah Jisoo.

"Tae-ya" panggil Dita lagi.

"Apa lagi?"

"Apa kau memperlakukan hal yang sama denganku? kau mempermainkan aku agar bisa menyakiti Mark?" Tanya Dita kali ini penuh keyakinan.

Tae seketika menunduk, Ia tak berani menatap mata Dita.

"Pada awalnya iya" Tae ragu-ragu menatap Dita yang sudah tampak kesal padanya.

Tae cepat-cepat memegangi tangan Dita, "Tapi setelahnya, aku benar-benar jatuh cinta padamu, aku telah melupakan semuanya, percayalah padaku" Tae menampilkan wajah polosnya.

Dita ingin sekali marah, akan tetapi Ia teringat perkataan Mark, Dita harus memaafkan Tae, dan juga menurut Mark Tae memang benar-benar mencintainya.

"Mark bilang, aku harus memaafkan mu" Ucap Dita.

Tae dengan cepat melepas tangan Dita, Ia kesal wanita itu masih saja menyebut nama Mark di hadapannya.

"Bisa tidak berhenti menyebut namanya?"

"Emangnya kenapa?" Dita balik kesal pada Tae.

Tae tak menjawab, Ia malah berdiri tak menghiraukan pertanyaan Dita.

"Kau mau kembali ke rumah sakit kan? cepatlah" Tae berlalu meninggalkan Dita, Ia keluar restaurant dan langsung masuk ke dalam mobilnya, sementara Dita masih tak habis pikir mengapa Tae sangat membenci Mark.

Lanjut...

[END] My lullaby || Dita,Taehyung, dan Mark.Where stories live. Discover now