2

4.7K 670 59
                                    

Jungkook terus menggeleng-gelengkan kepala saat mengetahui seseorang tengah berusaha melecehkan dirinya, membuat orang itu geram hingga mencengkeram tengkuknya keras. Sosok itu memainkan bibir Jungkook, melumat, menjilat, dan menyesap kuat-kuat bilah merah pekat yang mulai terlihat membengkak. Jungkook yang tak kunjung membuka mulut memekik ketika ia menerima gigitan ganas pada bibir bawahnya.

Sebuah benda berlendir dan licin seperti belut menelusup masuk. Menyapa barisan gigi serta membelai langit-langit mulutnya. Jemari-jemari nakal meraba ke dalam kaus, menstimulasi perut dan menggelitik pusarnya sejenak sebelum beranjak menuju ke salah satu dadanya untuk meremas dan memelintir puting kecokelatan yang kini mengeras seperti kerikil, kanan-kiri bergantian.

Entah mengapa tenaga dan suara Jungkook seolah musnah. Matanya bahkan terpejam, menempel erat seperti celana yang terjebak di kursi akibat permen karet bekas, yang jika Jungkook memaksa membuatnya lepas, akan menjadikannya robek.

Setelah pagutan basah itu lenyap, Jungkook merasakan kecupan di kedua kelopak terpejamnya, disusul sebuah suara,

"Let's have fun together, sweety."

Ketika mendadak kelopaknya dapat terbuka lebar. Wajah alpha yang ditemuinya di bar langsung memenuhi penglihatannya.




Jungkook terbangun dengan dada berdebar kencang. Omega itu terduduk dengan mata membelalak lebar. Ia seka air mata yang menjejak di kedua pipi tembam, dan mengusap keringat dingin yang membanjiri dahi juga pelipisnya.

Kelinglungan sesaat memenuhinya. Ia tak dapat membedakan apakah hal tersebut mimpi atau kenyataan. Jantungnya mencelos menyadari bahwa dirinya tengah berada di tempat asing; ranjang asing, kamar asing, dan pakaian beraroma pewangi yang sama asingnya.

Manik bambi menatap sekeliling, di mana lampu bohlam seukuran kepala manusia tergantung di langit-langit, menyala begitu terang memenuhi ruangan. Tirai-tirai tebal berwarna merah darah terpasang di jendela-jendelanya yang tertutup rapat. Ranjang tempat ia duduk terlampau luas—mungkin dapat menampung lima hingga enam orang—merapat di tembok, berseberangan dengan pintu kamar. Kasurnya begitu tebal dan sangat empuk dengan sprei halus; sepertinya berbahan sutra yang berwarna sama dengan tirai-tirai itu.

Empat tiang tinggi terpancang di sudut-sudut ranjang, terbuat dari kayu jati terpilin, masih mengilap karena terawat baik. Ia menyusun kedua bantal yang terdapat di sana, dan menyandarkan punggung pegalnya di kepala ranjang dengan tinggi paling tidak setengah meter.

Terdapat sebuah lemari besar berdiri di salah satu sisi dinding, menghadap ranjang. Televisi layar lebar terpajang di dinding yang terletak tepat di sebelah almari, dan rak-rak di sisi lain televisi menyimpan banyak keping DVD.

Dikuasai rasa penasaran, Jungkook beringsut turun dari ranjang dan berjalan melintasi ruangan menuju rak-rak tersebut. Koleksi DVD-nya terdiri dari film-film horor, ia memiringkan kepala, dengan cepat membaca judul-judulnya. Warning: Do Not Play, Gonjiam: Haunted Asylum, The Wailing, Metamorphosis, The Mimic..

BRAAKK

Jungkook terlonjak sampai menabrak rak saat tiba-tiba satu-satunya pintu di ruangan itu menjeblak terbuka. Ia menegakkan tubuh dan menoleh ke samping secara dramatis. Manik jelaganya membeliak ketika menemukan sosok lelaki berjalan memasuki ruang kamar.

Aroma stroberi berpadu embun pagi menyergap penciumannya. Menjadikan Jungkook tersadar jika sosok itu adalah Kim Taehyung.

"Ke-kenapa kau ada di sini?" Tanyanya setengah berteriak.

"Ah.. Tuan merepotkan sudah terbangun rupanya." Taehyung mendengus dan melangkah mantap dengan semangkuk bubur di tangan. Kemudian ketika berada di depan omega itu, ia menyipitkan mata. Melihat omega itu gemetar, keringat bercucuran deras dari pelipisnya, dan berkali-kali jakunnya naik turun membuatnya merasakan perasaan aneh.

Distract (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang