20

1K 154 4
                                    

Lia membenarkan bando putih pada rambut legamnya, lalu meminum secangkir yang tadi dibuatkan Tante Jisoo. Setelah makan tadi, wanita itu mengajak pacar dari anaknya sedikit mengobrol di teras rumah. Awal ketemu kemarin Lia cukup canggung untuk memulai percakapan, tapi makin lama cewek Choi itu merasa nyaman jikalau mengobrol bersama Tante Jisoo.

Setelah barusan ibu satu anak itu pamit undur diri untuk masuk dan digantikan oleh Junkyu yang sudah mengganti pakaian menjadi sedikit lebih rapih. Iya, mereka ingin keluar sebentar menyusuri jalanan dan itu ide Junkyu.

Begitu Lia terduduk di jok belakang, Junkyu mulai menancapkan gas motornya. Di tengah jalan Lia melingkarkan tangannya ke perut Junkyu dan menjatuhkan kepalanya ke bahu cowok itu. Sungguh hati Junkyu dibuat berdetak lebih kencang karena Lia.

Selama perjalanan sama sekali sunyi, karena Junkyu lebih menikmati pelukan Lia begitupun sebaliknya. Sampai motor Junkyu terhenti di depan gerbang sekolah membuat Lia menyeritkan dahinya.

"Ngapain kesekolah?"

Junkyu mengambil tangan kanan Lia, di genggamnya langsung. "Mau ke atap, anginnya pasti lebih enak Li."

Cewek Choi itu menahan Junkyu yang akan jalan. "Tapikan pintunya pasti di kunci."

Lantas tangan Junkyu merogoh kantong celananya dan mengeluarkan benda kecil berwarna emas. "Taraaaa, gue nyolong dari pak Wonwoo."

"Ha yang megang kunci atap pak Wonwoo?"

Junkyu mengangguk.

"Gue kira pak Yunhyeong. Eh Kyu jajan roti bakar dulu yu baru ke atap."

Karena jarak penjual roti bakar berasa di sebrang, jadi mereka cuma melangkahkan kakinya guna sampai sana. Roti bakar disana juga tempat biasa Lia beli, jadi Mang Juned--si penjual-- pasti hafal apa yang di pesan cewek Choi itu.

Begitu selesai beli apa yang Lia mau, keduanya mengendap masuk lewat gerbang belakang yang memang jarang sekali dikunci. Keduanya beriringan dengan tangan yang saling menyatu berjalan menuju atap.

Rambut mereka beterbangan karena seliran angin, kepala Junkyu menoleh melihat Lia yang sungguh dia akui cantik sekali. Dengan bando putih yang tertata rapih di kepala dan rambut yang tertiup angin, membuat Junkyu menelan ludahnya.

Junkyu dan Lia menjatuhkan bokongnya dipinggir atap tanpa takut akan jatuh ke bawah, dengan roti bakar yang di letakkan di tengah mereka. Tangan Lia mengambil sepotong roti yang sudah dibelah dari sana ke mulut Junkyu.

"Makan Kyu, gue tahu kok lo sebenarnya tadi belum kenyang." Perintah Lia.

Junkyu menyengir lalu menerima suapan Lia, oh jadi ini yang dirasakan Jihoon ketika Giselle menyuapi, bagi cowok koala itu rasanya seperti ada yang menggelitik perut.

Tangan kurus Lia terus menyuapi Junkyu hingga roti tak tersisa. Lalu badannya sedikit digeser mendekat Junkyu kemudian kepalanya dijatuhkan ke bahu lebar sang pacar.

Netra kembar keduanya menatap atas kearah bintang-bintang yang tersebar. "Bintangnya cantik Kyu." Puji Lia.

"Ada yang lebih cantik selain bintang, Li."

"Iya, gue kan." Kata Lia dengan pedenya.

Junkyu mengusak hidungnya pada kepala Lia. "Tau aja neng Lia."

"Basi Kyu basi, eh tapi ini kita beneran ga pa-pa disini ya?"

"Ga pa-pa asal ga ketahuan."

Lia tak menjawab, lama-lama cape balesin ucapan ngawur Junkyu. Dengan iseng Lia memainkan jari-jarinya Junkyu membuat sang pemilik terkekeh gemas.

"Kyu, gue sayang sama lo."

Dengan sedikit termenggut kaget, Junkyu memeluk Lia dari samping. "Gue apalagi Li, setelah tau lo mau belajar suka gue, detik itu juga nyawa gue kaya mau melayang."

"Alah lo nya aja lebay."

"Tapi gue serius, gimana ya Li, gebetan yang udah enam bulan gue suka akhirnya mau perlahan suka gue. Kaya mukjizat Li."

Lia mendongak menatap Junkyu dengan senyum malu nya, memajukan wajahnya lalu mengecup pipi Junkyu yang sedikit berisi. Cowok koala itu menatap Lia kaget, sedangkan Lia sudah menutup wajahnya malu.

Tawa Junkyu keluarkan melihat tingkah Lia, kemudian membawa Lia ke dekapannya. Demi apapun Junkyu sayang banget sama Lia. Sekian lama dia caper ke cewek yang ada didekapnya ini, dan finally dia bisa masuk ke dalam hati cewek itu.











finally, Junkyu. end



 Finally; Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang