17

545 133 0
                                    

Terlepas dari Lia ga jadi meminta dibelikan gincu, Junkyu tetap akan beli di toko Tante nya. Dan tenang saja, cowok Kim itu tak akan meminta harga ponakan, dia juga tak akan setega itu. Selain membelikan gincu yang Lia inginkan, Junkyu juga membelikan sederetan skincare yang di rekomendasikan oleh sang Tante.

Kaki panjang cowok koala itu melangkah lebar dengan tangan memegang paper bag yang nantinya akan dia berikan kepada sang Lia tercinta. Langkahnya berhenti tepat didepan kelas, lalu melongok kedalam memastikan ada Lia atau engga.

Setelah benar Lia ada bersama Karina dan Giselle, Junkyu kembali melangkah masuk dan menaruh tas hitamnya dulu di bangku sebelum menyodorkan paper bag kepada Lia.

Dahi cewek Choi itu mengerut dan menerbitkan wajah kebingungannya. "Apa?"

"Ya itu yang lo pengen."

Lia yang masih duduk lalu bertolak pinggang dan menatap Junkyu dengan garang. "Kan gue bilang ga usah. Gue bisa pakai uang sendiri, Kim Junkyu."

Kemudian Junkyu berjongkok di depan meja Lia. "Udah si Li, terima aja ya? Kalo lo ga terima gue bakal ngambek berbulan-bulan."

Mendengar itu Karina dan Giselle serempak saling pandang sambil menahan gelak tawa nya. "Apa banget lo ampas." Cibir Karina sambil melempar penghapus yang dia potong kecil-kecil tadi.

Junkyu cuma melirik lalu kembali menatap penuh kearah Lia. "Terima ya?, please...."

Lia menggigit pipi dalamnya, ragu ingin menerima atau engga. Tapi akhirnya dia nerima paper bag itu. "Makasi ya Kyu."

Kakinya berdiri dengan tangan yang menepuk-nepuk puncak kepala Lia. "Gitu dong. Makasi juga udah di terima ya. Pacaran yu."

Giselle yang sedang memakan keripik termenggut kaget sampai tersedak, ngebuat Lia mengalihkan pandangannya ke temannya itu sambil memberikan minum. "Hati-hati dong." Kata Lia mengingatkan.

"Omongan terakhir Junkyu yang bikin gue keselek Li." Ucap Giselle dengan mata yang berair. Kalo aja ada Jihoon, cowok koala itu bisa-bisa terkena omel.

"Yaudah si Jel maaf deh maaf." Kata Junkyu dengan nada dibuat-buat. "Gue ke kelas Jihoon dulu Li." Katanya lalu berlalu begitu saja.

"Perasaan gue ya, kita ada disini Jel, kenapa pamit sama Lia aja?" Karina terheran menatap Junkyu sambil menggeleng-geleng.

"Biarin aja Rin, dikit lagi kita dapet traktiran sebux." Ujar Giselle sambil menepuk-nepuk punggung Karina.

Lia cuma mendecak malas menanggapi omongan kedua teman seperjametannya. Dan sebetulnya Lia tak enak hati menerima pemberian Junkyu walau hatinya gembira mendapat gincu gratis. Sebab Lia tanpa gincu itu mustahil.

 Finally; Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang