Chapter 9

381 61 17
                                    

Jika, ada kesamaan tempat, latar, waktu dan alur itu adalah unsur ketidak sengajaan. Saya membuat cerita ini hasil imajinasi sendiri.

jangan plagiat!

A/n! Typo bertebaran!

***

"Wah! Kemarin romantis sekali ya!"

Utahime tersenyum malu mendengar perkataan Ny. Besar Gojo. Sepertinya nenek Gojo melihat Satoru menggendongnya yang sedang tidur kemarin.

Ny. Besar Gojo menatap Utahime dan tersenyum. "Aku senang hubungan mu dengan Satoru sangat baik, Utahime-chan."kata Ny. Besar Gojo. Utahime yang mendengar itu hanya menanggapinya dengan senyuman.

Ibu dari Gojo juga terlihat bahagia. Ya, setidaknya sandiwara ini berjalan baik. Beruntung ia disukai oleh Ny. Besar Gojo sehingga tak perlu sulit untuk berakting meyakinkannya.

"Bagaimana menurut mu, Satoru?"kata Ny. Besar Gojo pada Satoru. Satoru menatap neneknya dengan tatapan bingung.

"Bagaimana apanya, nek?"sahut Satoru.

"Tentu saja, pernikahan mu dengan Utahime-chan. Apa kau menyukainya?"tanya Ny. Besar Gojo. Utahime terdiam mendengar pertanyaan itu. Sudah jelas kan bahwa Satoru pasti akan mengatakan ia tak suka dengan pernikahan mereka. Apalagi, Utahime melakukannya karena uang dan juga Satoru memiliki Riko sebagai wanita yang ada di hatinya.

"Ya, itu tak buruk."sahut Satoru. Utahime yang mendengar itu menghela nafas. Setidaknya lelaki itu tak mengatakan bahwa ia membenci Utahime.

"Utahime-chan, bagaimana? Apa kau suka menjadi bagian keluarga Gojo?"tanya Ny. Besar Gojo. Utahime menatap pemberi pertanyaaan itu. Bagaimana ya..? Utahime merasa bersyukur dengan situasi saat ini sebenarnya.

Ia tak perlu menahan lapar hanya dengan makan mie instan setiap hari. Tidak perlu berhemat untuk mengeluarkan uang. Dan juga tak perlu melalukan pekerjaan hingga 2-3 tempat demi bisa membayar uang sewa kosannya.

Di sini, ia bisa merasakan kemewahan yang sebelumnya hanyalah angan-angan semata. Bisa makan bersama orang lain layaknya keluarga juga mendapat perhatian yang seharusnya tidak untuknya melainkan milik Riko. Bohong jika Utahime bilang tak menyukainya. Ia menyukai menjadi keluarga Gojo.

Utahime tersenyum sumringah. "Tentu saja, nenek. Di rumah ini aku merasakan banyak kehangatan yang belum pernah ku rasakan sebelumnya. Itu— benar-benar membahagiakan."ujar Utahime.

Semua terdiam mendengar itu. Mereka menatap Utahime. Lalu tersenyum bahagia. Padahal keluarga mereka dikenal sangat kikuk dan kaku tapi melihat Utahime mengutarakan perasaannya dengan senyuman tulus di wajahnya iti bukanlah kebohongan semata.

"Utahime-chan, kau satu-satu nya yang cocok untuk menjadi pasangan Satoru tak ada wanita lain."kata Ibunda Satoru. Utahime yang mendengar itu hanya menanggapinya dengan senyuman. Ia melirik Satoru yang hanya diam menikmati makanannya.

Ia tak enak hati pada Satoru mengingat Riko adalah orang yang diusahakan untuk menjadi istrinya. Tapi, lelaki itu malah mendengar perkataan seperti ini.

Utahime ingin membicarakannya pada Satoru tapi mengingat pertengkaran kemarin karena dirinya terlalu ikut campur dalam masalah pribadi Satoru sepertinya Utahime tak perlu membicarakannya.

-o0o-

"Kau mau pergi?"

Utahime yang bersiap untuk keluar kamar menghentikan langkahnya dan menoleh menatap Satoru yang menatapnya.

Don't Let Me Love You  [GOJOHIME]Where stories live. Discover now