||𝐕𝐈𝐎𝐋𝐄𝐓𝐓𝐀 𝟓𝟒||

4K 319 23
                                    

[Lengah lagi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Lengah lagi]

<< V I O L E T T A >>

Di sebuah gedung tua yang sudah tak terpakai, terdapat dua orang gadis yang terkapar lemah di sana. Wajah yang di penuhi lebam, juga badan mereka yang terasa remuk. Kedua gadis itu hanya pasrah menerima siksaan demi siksaan dari orang-orang yang sudah menculiknya.

"Gimana rasa nya? Gue belum puas kalo lo berdua sama Letta mati." ucap salah satu dari mereka, sebut saja si A.

Zellin terkekeh lemah. "Yakin, lo mau ngabisin Letta? Cowok banci kayak lo berani lawan dia?"

"Sialan! Jaga ucapan lo cewek murahan!"

Plak

"Zel!" seru Tania.

Wajah Zellin terhempas ke samping, pipi nya terasa panas dan juga sudut bibir yang kembali mengeluarkan darah. Orang yang menampar gadis itu tertawa kencang, seolah-olah tak terjadi apapun.

"Dasar cowok gila! Mati aja lo sana, gak guna!!" sarkas Tania.

"Lo mau gue tampar juga? Atau lebih?" tanya si X, teman si A.

"Gue gak habis pikir sama lo dan juga geng abal-abal lo. Letta ngusik apa sih sama lo pada sampe-sampe kalian nekat buat hancurin hidup dia?!" tanya Tania.

"Lo mau tau alesan gue selama ini? Gue muak sama Letta, apalagi waktu gue tau wajah bokap nya dia. Bokap dia udah bunuh kakek gue!!" teriak si A.

Zellin dan Tania tercengang mendengar nya. Sejak kapan Axvel jadi pembunuh?

Si A menarik nafas nya sejenak sebelum melanjut 'kan ucapan nya. Bersama dengan itu, seringaian muncul di bibirnya.

"Dan ini saatnya...Gue bales kematian kakek gue. Nyawa, di bayar nyawa..."

<< V I O L E T T A >>

Lelaki dengan tubuh tegap berdiri celinguk 'kan di sebuah taman. Ia baru saja mendengar informasi tentang hilang nya Justin dan juga kedua teman Letta.

Deon, lelaki itu sudah mencari ke seluruh penjuru taman namun hasil nya nihil. Ia kehilangan jejak orang tadi. Saat fokus mencari, ia tak sadar di belakang terdapat seseorang yang bersiap memukul dirinya.

Bugh!

Deon ambruk, sebelum mata nya benar-benar tertutup. Ia sempat melihat wajah pelaku walaupun sedikit buram.

Ternyata dugaan gue bener. Batin Deon, lalu ia pun menutup mata nya karna tak tahan dengan pening di kepalanya.

..........

"Shit!" umpat Adit.

Letta yang baru saja sampai di ruang tamu, di buat bingung dengan umpatan kekasih nya.

"Kenapa, Put?"

"Deon ikut hilang." lirih lelaki itu.

"Hilang?" beo Letta, dan di angguki oleh Adit.

"Kamu tau dari mana?"

Adit menunjuk 'kan ponsel nya, dimana ada sebuah pesan yang mengatakan bahwa Deon sudah ada di tempat mereka. Foto lelaki itu sedang di ikat pun ada.

+62865*****
Lihat? Kita akan sampai di puncak permainan. Lapor polisi? Nyawa teman-teman kalian akan habis sekarang juga!!

Letta menatap tajam pesan itu, apa perlu dirinya meminta bantuan Axvel dan Azila? Ia hanya tak ingin merepotkan kedua orang tua nya.

Saat tengah merenung, ponsel gadis itu berdering. Letta pun merogoh saku celana nya, lalu menempel 'kan benda pipih itu di telinga nya.

"Halo?"

"Dek! Lo dateng ke sini, gue sharelock ya."

"Ada apa?"

"Gue gak sengaja ngeliat motor Deon di taman. Tapi, itu anak gak tau kemana, ponsel nya juga jatuh. Gue takutnya tu anak ikut ngilang juga." cerocos Iqbal di sebrang sana.

"Emang udah ilang."

"EDAN!"

"Yaudah buruan sharelock, nanti gue kesana sama Putra!"

"Y"

Tuttt

Letta kemudian menunjuk 'kan lokasi yang Iqbal kirim pada Adit. Lelaki itu mengangguk, lalu mereka melesat ke tempat tujuan.

<< V I O L E T T A >>

Cittt

Suara decitan mobil terdengar di sebuah taman. Iqbal dan Alvaro dkk langsung menoleh ke sumber suara. Turunlah Letta dan Adit yang memasang wajah datar.

"Kak, kita perlu bantuan Daddy sama Mommy!" ucap Letta.

"Iya, gue udah mikir gitu. Semoga mereka bisa bantu kita biar cepet keluar dari masalah ini."

"Gue gagal jadi ketua, gue gak bisa jagain sahabat gue sendiri." lirih Adit tiba-tiba.

Letta menoleh, ia menarik Adit ke dalam pelukannya. "Jangan putus asa gini, ayo lawan mereka. Aku yakin, masalah ini bakal cepet selesai."

"Yaudah, lo telepon dulu Uncle Axvel ada dimana." saran Alvaro.

"Biasa sih jam segini suka ada di perusahaannya." jawab Iqbal.

"Kita susul kesana?" tanya Satria.

"Jangan lah bro, gak enak. Kita tunggu aja sampe Uncle Axvel balik." saran Lucas.

"Ayo ke mansion gue, kita susun strategi. Takut-takut ada serangan mendadak dari si penculik itu." Iqbal kemudian berlalu menaiki motor ninja nya.

Mereka pun kembali ke mansion Blachard, sesuai dengan arahan Iqbal.

<< V I O L E T T A >>

Next?!

Spam komen dulu lahhh, makin sini komenan nya sedikittt jadi bikin Nayy males nulis.

See you😈💜

VIOLETTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang