01 - Sekolah Baru

7.3K 291 6
                                    

Hai, masuk ke part satu nih...
Mungkin buat tahu karakter Thomas lebih afdol kalau baca ceritaku yang Keisha for Kelvin dulu. Tapi gak apa-apa gak baca, bisa dibaca secara terpisah karena cuma spin of. Tapi di sini Kelvin, Keisha, Tommy, Navika, Hikari, dst juga bakal muncul ya.

Selamat membaca 💛

___

Thomas berjalan santai memasuki gerbang sekolah barunya. Kedua sudut matanya meneliti bangunan yang dinamakan sekolah tersebut. Memang jauh berbeda dari sekolahnya dulu. Sekolah ini terlihat sederhana, tak seluas sekolah lamanya. Bangunan-bangunannya pun tak begitu besar, meski terlihat baru saja direnovasi.

Ia berjalan menyusuri koridor sekolah. Mencari letak ruang kepala sekolah untuk bertemu dengan kepala sekolahnya. Namanya juga sekolah baru, meskipun tak besar, namun Thomas juga bingung mencari ruangan kepala sekolah.

Thomas melihat seorang gadis tengah duduk di bangku taman yang terletak di depan kelas. Gadis itu nampak tenang dengan sebuah novel di tangannya. Ia berniat bertanya pada gadis itu. Thomas pun berjalan menghampirinya.

"Halo." Sapa Thomas.

Gadis itu menoleh ke arahnya. Tangannya bergerak menutup novel yang tadi dibaca dan memasukkan ke dalam tas. Thomas bingung melihat gadis itu seperti ketakutan melihatnya. Dan benar saja, sang gadis langsung bangkit hendak meninggalkannya.

"Eeyy tunggu!" Thomas menahan lengan gadis itu, dan bergerak ke depan.

"Gue siswa baru, mau nanya doang di mana ruang kepala sekolah." Ucap Thomas memberitahu niatnya.

Gadis itu menatap penampilan Thomas dari bawah sampai atas. Ragu jika Thomas adalah siswa baru. Lalu Thomas menatap tampilannya juga.

Jaket kulit warna hitam dengan kaos oblong warna abu-abu di dalamnya. Celana jeans hitam dan sepatu berwarna abu-abu juga. Ditambah lagi wajah Thomas yang sedikit berantakan karena tadi bangun terlambat.

Thomas menepuk dahinya, paham jika gadis di depannya tak percaya padanya. Bahkan dia tak membawa tas atau ransel sekarang. Dirinya berpenampilan seperti berandalan.

"Serius gue siswa baru di sini, makanya tunjukin di mana ruang kepala sekolah." Ucap Thomas lagi.

Gadis itu tak berucap, membuat Thomas kesal. Namun sedetik kemudian, gadis itu menunjuk sebuah papan nama di atas pintu yang ada di sebelah mereka. Papan nama yang bertuliskan 'Ruang Kepala Sekolah'.

Thomas menyeringai menyadari kebodohannya. Padahal ruangan itu memang benar-benar tepat di sebelahnya. Sebelah gadis itu duduk tadi.

"Thanks." Thomas menepuk pundak gadis itu lalu bergegas ke ruang kepala sekolah.

Amanda, ialah gadis yang baru saja bertemu dengan Thomas. Ia hanya mengendikkan bahu dan berjalan meninggalkan tempat itu. Memilih berjalan ke kelas dan melanjutkan membaca novel di sana. Sambil menunggu guru datang.

Saat jam istirahat berbunyi, siswa-siswi berhamburan ke kantin. Memang jam istirahat adalah jam yang sangat dinanti-nanti setelah jenuh belajar.

Berbeda dengan Amanda, ia hanya duduk di bangkunya dan mengeluarkan kotak bekalnya. Setelah itu diambilnya novel yang berada di laci mejanya. Ia beranjak dari tempat duduk, lalu meninggalkan kelas.

Tempat tujuan Amanda adalah gazebo sekolah yang selalu sepi saat jam istirahat. Gazebo itu terletak cukup jauh dari kantin, makanya sepi. Gazebo-gazebo yang dekat dengan kantin selalu dipenuhi oleh siswa-siswa yang nongkrong sambil makan dan ngobrol berkelompok.

Setelah sampai di gazebo yang terletak di belakang gudang sekolah, Amanda duduk dan membuka kotak bekalnya. Memakan roti bakar yang ia bawa dari rumah. Lalu membuka novel yang baru setengah ia baca.

Bad SeniorWhere stories live. Discover now