1

9.5K 783 123
                                    

if you don't like it, leave this story immediately.







. . .







Jungkook memarkir mobil SUV mini sewaan di depan sebuah gedung besar, lalu keluar setelah menyimpan kunci mobil di saku. Kedua kakinya berjalan menuju bangunan tersebut, tetapi mendadak berhenti saat pintu ganda di depannya terbuka.

Seorang laki-laki berdiri menghadap jalan masuk. Kaus lengan panjang putih tulang membungkus tubuh tinggi dengan dada bidang yang terlihat nyaman disandari. Celana jeans biru membungkus kaki panjangnya yang terlihat sekal. Saat Jungkook memperhatikannya, laki-laki Itu balik menatap Jungkook lekat-lekat.

"Alpha Kim Taehyung, benar?"

"Ya." Suaranya terdengar dalam dan bertenaga seperti gemuruh yang mulai memenuhi langit. "Dan kau," hidungnya berkerut sekilas membaui sekitar. "-omega? Aku tak ingat memesan jalang hari ini."

Perkataan yang sangat tidak sopan. Jungkook menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, mencoba sesabar mungkin menghadapi ketidaksopanan alpha di hadapannya.

"Pertama, namaku Jeon Jungkook."

"Tidak tanya." Tukas Taehyung cepat.

"Kedua, aku bukan jalang." Jungkook berjalan mendekati Taehyung. Memaksa kakinya bergerak meski otot-ototnya kaku, seolah memerintah Jungkook untuk tetap berada di tempatnya. "Ketiga, aku kemari membawa sebuah pesan penting dari ayahmu dan tidak akan pergi sampai aku menyampaikannya."

Karena cahaya lampu, sosok itu tidak terlihat jelas. Tapi Jungkook tidak perlu melihat wajahnya untuk tahu bahwa rasa kesal menyebar ke seluruh bagian tubuh lelaki itu, dan tak ada minat bertanya mengapa, sebab keberadaannya merupakan satu-satunya jawaban.

Nyali Jungkook sedikit goyah, untuk beberapa saat ia berharap dirinya berada di tempat lain, bukan di sini. Sialnya ayah Taehyung telah mengutusnya secara langsung, menjadikannya patuh tanpa bisa berkelit.

Berhadapan dengan anak sulung Kim Namjoon, Kim Taehyung. Seorang alpha dominan yang membelot dari aturan turun temurun yang diciptakan oleh nenek moyang mereka. Menolak dinikahkan dengan omega pilihan keluarga, memilih untuk meninggalkan kediaman orang tua dan hidup menyendiri di pinggiran daerah Daegu. Tahun ini merupakan tahun kelima sejak alpha itu melarikan diri dari tanggung jawabnya. Sekarang usia lelaki itu dua puluh empat, di bulan Desember mendatang akan menjadi dua puluh lima.

Kim Taehyung terlihat semakin dewasa dengan aura super menakutkan mengitarinya. Jungkook harus berjuang agar tidak menghambur ke mobil lalu pergi meninggalkan tempat itu. Pun jika itu yang ia lakukan, Jungkook pasti akan dipecat dan setelahnya pasti kesulitan menghidupi dua adiknya. Apalagi selama ini mereka bertiga tinggal menumpang di kediaman Kim Namjoon.

"Apapun yang berhubungan dengan ayahku tidak akan diterima di sini." Taehyung berbicara singkat, kentara sekali tidak ingin melanjutkan percakapan dengan Jungkook.

"Ini demi kebaikanmu, alpha."

"Menurutmu begitu?" Taehyung menyipitkan mata. "Kau tau rasanya menjadi burung dalam sangkar? Di kekang, tidak leluasa bergerak kemanapun. Makan minum diatur. Menjadi satu dengan kotoran sendiri, dan saluran penciumanmu baru bisa bernapas lega hanya ketika seseorang ingat membersihkan kandangmu. Bagiku, itulah definisi ucapan 'demi kebaikanmu'."

"Ayahmu itu-"

"Tua bangka kolot yang seenaknya sendiri?"

"Jangan berbicara jelek tentang Tuan Kim Namjoon."

Taehyung melangkah mantap hingga berhenti tepat di hadapan Jungkook. Membuat Jungkook sedikit mendongak agar dapat menatap mata laki-laki itu. Hitam. Hitam yang kelam dan mencekam. Rahang lancip serupa huruf V menggandeng kulit agak kecoklatan membentuk perpaduan eksotis. Bibir penuh yang terlihat merah menyala meski berada di kegelapan pekat. Sepasang alis hitam tebal menghiasi dahinya yang datar dengan rambut tak beraturan tersibak ke belakang.

Distract (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang