delapan

2.6K 309 2
                                    

[RESIGN]

Hari pernikahan Suho dan Irene akhirnya tiba. Raga kini berada diruang tunggu mempelai pria, dengan Raffa disampingnya. Raffa mau tidak mau harus ikut hadir dalam acara tersebut karena sang atasan yang memaksanya datang dengan alasan "Kak Irene minta kamu buat datang Raffa. Ini undangannya."

Raffa menatap kagum kearah sang mempelai pria yang tampak tampan dan mempesona dibalik setelan jas hitam putih itu.

"Kirain Raffa gak akan dateng." Ucap Suho sembari melempar senyum kearah Raffa membuat Raffa pun ikut tersenyum.

"Mana mungkin gak dateng kalo sampe dikasih undangan gitu." Sahut Raffa membalas dengan senyuman yang sangat manis membuat pemuda disampingnya ikut tersenyum.

"Asik nih pak ketua married." Suho, Raffa dan Raga mengalihkan pandangan mereka ke arah dua pemuda yang baru memasuki ruang tunggu itu.

"Selamat ya Bang Suho buat hari bahagiannya." Alvaro menghampiri bersama dengan Leon disampingnya. Pasangan kekasih itu tampak serasi dengan pakaian berwarna senada.

Setelah menjabat tangan pengantin, Alvaro mendekati Raffa sambil tersenyum. Tentu saha Raffa menyambut kedatangan kakak tingkatnya itu dengan penuh semangat.

"Manis banget ya warna bajunya. Cocok nih sama yang make." Puji Alvaro melihat setelan jas berwarna biru cerah yang dipakai Raffa, secara tidak sengaja senada dengan setelan navy yang dipakai Raga.

"Apasih kak biasa aja ah." Alvaro tidak bisa menahan diri untuk mendaratkan cubitan gemas dipipi Raffa, membuat Raga yang melihat pemandangan itu sedikit cemburu. Ya hanya sedikit karena dia juga tau betapa dekatnya Raffa dengan Varo.

Ditengah sesi berbincang mereka, sosok lain datang menyapa. Membuat Suho bahagia atas kedatangan teman yang sudah lama tidak bertemu itu. Membuat Raffa terkejut dengan sosok yang dia kenal dan Raga yang panas karena tau siapa orang itu.

"Juns !!" Suho dengan bersemangat menarik pemuda berparas tampan itu ke pelukannya. "Gila udah lama gak ada kabar makin ganteng aje adek tingkat." Suho menepuk sekilas punggung Arjuna, atau yang sekarang ini lebih dikenal sebagai Juna di dunia bisnis keamanan itu.

Berpaling dari Suho, pemuda itu menemukan sosok yang beberapa tahun yang lalu ia sebut cinta pertamanya itu. Dengan langkah ringan menghampiri pemuda bermata rubah yang sukses membuat dirinya 'gagal move on' selama hanpir dua tahun lamanya.

"Bintang?" Nama tengah Raffa disebut, membuat Raga kesal dengan itu. Raga adalah satu satunya yang memanggil Raffa dengan nama itu. Tangan direktur Sky Cooperation itu mengepal menahan diri untuk tidak menghajar pemuda yang kini dengan berani mengelus kepala sekretarisnya. "Makin manis saja ya kamu."

Raffa tersipu, kedua pipinya menampilkan rona merah yang kentara. Pemuda rubah itu tampak nyaman ketika Juna mengelus lembut kepalanya, mengabaikan Raga yang juga wajahnya kini merah padam. Leon satu satunya yang memperhatikan hal itu menepuk punggung Raga berusaha membuat pemuda itu tenang bahkan membawa pemuda itu keluar dari sana.

Berbeda dengan Leon, Alvaro malah terang terangan berniat membuat Raffa dan Juna lebih dekat. Alvaro bahkan dengan sengaja mengajak mereka keluar dari ruang tunggu Suho dan berhenti disudut ruangan sebelum akhirnya meninggalkan keduanya dengan alasan "duh maaf ya gw harus nyari Leon dulu takut kambuh buayanya." kemudian setelah itu meninggalkan Raffa dan Juna dalam keheningan.

Juna lebih dulu merasakan suasana canggung itu dan akhirnya mengajak Raffa berbincang. Membicarakan tentang masa mereka sekolah dulu, mau tidak mau akhirnya membahas tentang Juna yang mengungkapkan perasaannya pada Raffa namun berakhir malu karena ditolak di depan banyak orang. Raffa berulang kali meminta maaf ketika Juna menceritakan kembali hal itu namun malah direspon tawa oleh Juna.

[✅] Re sign || MEANIEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora