\(7-Brother, I Love U)/

308 35 31
                                    

Di kelas Yuto, Taeyong baru saja masuk ke kelas bertepatan dengan bel masuk berbunyi untung saja guru belum masuk ke kelas. Taeyong pun duduk di samping Yuto, membuat sahabatnya itu menoleh.

"Dari mana saja Yong?" tanya Yuto.

Taeyong menatap Yuto seakan memperhitungkan sesuatu,"Aku dari ruang OSIS." Jawabnya kalem.

"Ah pantas saja kau baru masuk ke kelas, Eh tapi memang ngapain di ruangan OSIS?" Yuto kepo.

"Tsk, hanya menyimpan buku yang aku pinjam dari senior, dan membahas pemilihan ketua OSIS nanti." Jelasnya sambil mengeluarkan buku dari tas kecilnya.

"Ah... Wakatta.." Yuto kembali membaca novel miliknya.

"Ne Yuto, aku mau bertanya sesuatu..." Ucapnya dengan fokus ke bukunya.

"Hm... tanya saja.." Yuto tidak mengalihkan atensinya dari buku.

"Kalau ada orang atau sekumpulan orang yang katakanlah, membully Yuta, apa yang akan kau lakukan?" Taeyong bertanya dengan santainya.

Sementara Yuto yang mendengar pertanyaan Taeyong langsung menyelipkan pembatas buku dan menutup Novelnya, ia menoleh dan menatap Taeyong nyalang,"Siapa yang membully adikku? Mereka cari mati denganku!" Yuto menahan amarahnya.

"Hei, Tenanglah... aku kan bertanya, apa yang akan kau lakukan?" Taeyong sedikitnya merasa khawatir melihat Yuto yang hampir meledak.

"Cih, kau bertanya apa yang akan aku lakukan? Aku kan memberikan hidup mereka penuh penderitaan... Aku akan membalas mereka 2x ah tidak 4x lipat bahkan lebih dari apa yang telah mereka lakukan pada Yuta."Jawabnya menggebu, lalu ia menatap Taeyong penuh selidik,"Katakan padaku Yong, Yuta tidak dibully kan? Atau kau melihat Yuta dibully?"

Taeyong yang melihat Yuto serius akhirnya menghela nafas, ia tak bisa berbohong pada sahabat baiknya itu,"Aku melihat Jennie dan gangnya minus Jeongyeon mengganggu Yuta tadi sehabis kembali dari ruang OSIS, entah apa yang mereka lakukan, tapi aku melihat Yuta juga melawan sih... Namun, 1 lawan 4 Yuta tetap kalah jumlah..."

Mendengar itu Yuto mengernyitkan keningnya,"Hah? Setahuku mereka selalu baik pada Yuta, ya itu sih kata mereka... Apa mereka bermanis di depanku tapi berbuat busuk di belakangku?" Yuto menatap Taeyong bingung.

"Nah itu... aku sendiri belum yakin, tapi saranku kita harus mengawasi mereka lebih jauh sebelum kau melakukan tindakan." Saran Taeyong, si pangeran es ini terkenal dingin dan tak banyak bicara, tapi jika di depan Yuto atau Yuta ia akan cerewet memberikan nasihat atau apapun itu.

"Baiklah aku setuju, aku nanti akan mencoba bertanya pada Yuta juga tentang ini, Arigatou ne.." Yuto tersenyum pada Taeyong yang dibalas hanya dengan anggukan, tak lama guru masuk ke dalam kelas mereka.

.

.

Bel istirahat berbunyi semua anak-anak menghela nafas lega, termasuk Yuta dan teman-temannya yang baru selesai dengan pelajaran Matematika. Ten membaringkan kepalanya di atas meja, Winwin pun sama, sementara Doyoung merapikan buku-bukunya, Jungwoo membuka handphone miliknya, sementara Yuta tersenyum melihat keempat temannya.

"Kalian mau tetap di sini atau ke kantin? Aku lapar nih..." Ucap Jongwoo menatap teman-temannya.

"Baiklah ayo kita ke kantin, aku ingin minuman segar untuk merefresh pikiranku..." Ucap Ten sambil merapikan buku-bukunya.

"Aku juga lapaaar~~" rengek Winwin yang juga segera merapikan buku-bukunya.

Akhirnya kelima anak itu pergi ke kantin, setelah menemukan meja untuk kelimanya Yuta duduk, sementara teman-temannya memesan makanan. Yuta menunggu sambil memainkan handphone miliknya, tak memperdulikan sekitarnya.

My Life, Changed (TaeYu)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant