XXXII - Blood

1.4K 323 29
                                    

Yogyakarta, 26 Mei 2021

Yogyakarta, 26 Mei 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Super Blood Moon



Adken memutuskan untuk pergi ke Pantai Selatan, tidak lupa ia turut membawa buku milik Sakarabu yang sekarang menjadi miliknya. Entah mengapa perasaan Adken gusar semenjak Sinera memberikan informasi tentang gerhana bulan total. Adken sampai mengabari Gantari kalau ia tidak bisa menghubungi gadis itu selama 2 hingga 3 hari kedepan dengan alasan sibuk, walaupun alasan sebenarnya Adken hanya tidak ingin diganggu oleh siapapun.

Kondisi di Pantai Selatan sore ini sangat sepi, hal ini dikarenakan gerhana bulan dapat menciptakan banjir air pasang yang tidak biasa. Lautan akan mendapat dampak dari adanya gaya tarik ekstra dari fenomena alam ini. Gerhana bulan menciptakan pasang surut air laut yang tidak biasa, para ahli menyebutnya dengan istilah pasang surut perigean.

Masyarakat yang tinggal di sepanjang garis pantai samudera dapat mengamati langsung fenomena yang terjadi satu hingga dua hari tersebut. Bila dibarengi dengan cuaca yang ekstrem pada saat pesisir mengalami air laut pasang maka kemungkinan terjadi banjir sangat besar atau yang biasa disebut dengan banjir rob. Hal ini juga sudah diperingatkan BMKG, BMKG memprediksi bahwa potensi banjir rob ini dapat terjadi sejak gerhana bulan hingga 31 Mei 2021.

Namun entah kenapa Ada kekuatan magis yang menyeret langkah Adken untuk menuju pantai ini. Adken berjalan ke tengah pantai, dan semakin melangkah lebih maju lagi, sehingga dari telapak kaki hingga tulang keringnya terendam oleh air laut. Adken menikmati gelitikan ombak yang berusaha untuk mendorong tubuhnya agar mundur, dan hembusan angin pantai sore yang tidak bisa dibilang pelan.

Adken memejamkan matanya seraya menunggu waktu yang tepat untuk melakukan ritualnya, masih ada waktu beberapa menit lagi sebelum gerhana bulan total membentuk dengan sempurna. Namun tiba-tiba saja hembusan angin kencang yang menerpanya tadi tidak ada lagi, digantikan dengan angin sepoi sepoi yang menggelitik sekujur tubuhnya.

Air laut dingin yang merendam kakinya terasa hangat, Adken terkejut merasakan perubahan ekstrem ini. Adken membuka kedua kelopak matanya guna memastikan dirinya tidak kembali pingsan, dan bermimpi lagi. Suasana sepi di sekitar pantai malah menimbulkan kesan yang hangat ketimbang mengerikan. Bayangan matahari yang sebentar lagi akan murni terbenam, membentuk seperti jalan di atas air laut.

Tiba-tiba saja Adken mendengar suara riuh bergemuruh dengan suara gemerincing yang memekakkan telinga. Lalu sejauh matanya memandang ke tengah lautan, munculah 4 wanita dewasa yang sedang menuju ke arahnya. Tidak tidak, meskipun mereka terdiri atas 4 member, tapi mereka bukan BLΛƆKPIИK. Mereka adalah ...

The Kidul's.

Salah satu wanita yang posisinya berada paling depan, berkendara menggunakan Kuda Sembrani. Pakaian yang digunakannya paling mewah di antara 3 wanita yang lainnya, ia juga menggunakan mahkota besar, dialah Sang Penguasa Pantai Selatan Jawa, Kanjeng Ratu Kidul. Seraya menghampirinya, ia tersenyum penuh wibawa kepada Adken.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang