XXII - Sakarabu Balan

1.8K 381 6
                                    

Akhirnya Adken merealisasikan pertemuannya dengan Dito atau Balan. Entah kenapa kalau ada Gantari disisinya ia jadi tidak bebas untuk mengungkit masa lalu Sakarabu dengan Balan. Adken memiliki firasat bahwa ada suatu hal yang Gantari tutupi darinya. Dan Balan yang tidak mau memberitahukan ada masalah apa sebenarnya dengan hubungan Sakarabu dan Gantari dimasa lalu, membuat Adken curiga memang ada yang tidak beres.

Sebenarnya Adken uring-uringan karena harus menunggu sampai gerhana bulan total untuk bisa membuka buku milik Sakarabu yang diberikan Balan padanya dipertemuan terakhir mereka. Namun karena adanya Gantari dan dirinya juga disibukkan dengan laporan tugas akhirnya, Adken bisa mengurangi sedikit rasa penasarannya.

Namun tetap saja disuatu waktu saat dirinya sedang benar-benar sendiri dan tidak ada yang dia kerjakan, perasaan takut, gelisah, dan penasaran itu datang lagi pada dirinya. Adken tidak benar-benar bisa melupakan permasalah pelik yang menimpanya akhir-akhir ini. Maka dari itu ia butuh menemui Balan lagi untuk menuntaskan sedikit rasa penasarannya. Adken dan Balan bertemu kediaman Dito seperti pertemuan terakhir mereka.

"Apa ada masalah sehingga membuatmu ingin bertemu denganku?" tanya Balan seraya menyeruput teh yang mengepul.

"Bagaimana caranya kita bertemu? Apa yang saya atau kamu lakukan sehingga kita memiliki ikatan antar satu sama lain?" tanya Adken penasaran.

"Sebenarnya jawaban itu sudah ada tertulis dengan rapih dibuku yang aku kasih ke kamu, tapi rupanya kamu sudah ndak sabar ya?" ujar Balan terkekeh.

"Hanya tinggal menjawab pertanyaan saya," ucap Adken dengan penuh penekanan.

"Ternyata walaupun kamu dilahirkan kembali dalam wujud yang berbeda dan pada zaman yang berbeda, sifat mendominasimu itu tidak akan pernah hilang. Baiklah aku jelaskan, kamu bisa mengeceknya dibuku itu nanti apakah ucapanku benar atau tidak," ucap Balan mencoba mengenang masa lalu.

🌵⚘🌵

Sakarabu merupakan sesosok yang cerdas dan memiliki ambisi yang besar. Pada saat itu usia sakarabu menginjak 15 tahun, ia sudah harus mempersiapkan dirinya dengan matang untuk mengambil alih kekuasaan Kerajaan Danurwenda karena ia adalah seorang Putra Mahkota.

Sakarabu berambisi untuk menyingkirkan kerajaan-kerajaan kecil guna memperluas wilayah kekuasaan Danurwenda. Sakarabu dikenal sebagai pemimpin perang paling bringas yang pernah ada pada masa itu. Selain itu ia juga dikenal dengan kemampuannya dalam seni ilmu bangunan.

Karena kemampuannya itu ia beberapa kali dipercayai untuk membuat Candi. Semakin Sakarabu mendapat pujian dari rakyatnya, semakin sakarabu dilambungkan perasaannya, maka semakin besar juga ambisinya untuk menjadi orang nomor satu pada saat itu. Sebelum pengangkatannya sebagai Raja, Sakarabu memutuskan untuk bertapa dibawah guyuran air terjun.

Sakarabu menjalani pertapaannya selama 180 hari. Selama itu ia dihadapai banyak pilihan karena banyak lelembut yang mendatanginya dan terjadilah proses negosiasi diantara mereka. Mulai dari apa saja yang bisa mereka janjikan untuk Sakarabu dan apa saja yang bisa Sakarabu berikan pada mereka sebagai imbalannya. Namun semua ditolak oleh Sakarabu karena menurutnya belum ada yang cocok.

Pada hari ke-120, Sakarabu berhasil menyerap energi dari hasil pertapaannya, energi itu biasa disebut ilmu hitam. Namun pertapaan Sakarabu tidak lantas putus sampai disitu, Sakarabu tetap meilih untuk melanjutkannya karena ia tetap membutuhkan jin peliharaan, walaupun sudah menguasai ilmu hitam.

Lalu pada hari ke-160, disanalah untuk pertama kalinya Sakarabu bertemu dengan Balan. Mereka melakukan negosiasi dengan cukup apik. Dimana Balan meminta agar jiwa Sakarabu terus terikat dengannya sampai Sakarabu mati dan jiwanya bebas dari semesta.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang