9. Alena and her prince's charming

21 9 4
                                    

HALLOOOOO ALL
SEHAT KAN KALIANN?
UP LAGII NIHH,SEMOGA SUKA YAA

BINTANG DAN KOMEN ADALAH PAKET KOMPLIT DARI KALIAN UNTUK AKUU

KALIAN KAN BAIK HATI DAN NGGA SOMBONGGG HEHEHE><
***
{FOLLLOW ME FOR MORE}
&
CALL ME RAHMA

"Gue tulus setulus tulusnya tulus sama lo. "
-Alena Albizia Danurandra-

Pagi ini masih sama saja menurut Renatta, awan yang masih sedikit gelap dan embun yang tersimpan dalam gelung bunga sepatu.

Kirana, mama Renatta, yang hendak membangun kan putri nya itu, mendadak berhenti dengan pegerakan tangannya. Telapak tangan dingin menyentuh punggung tangan nya dengan lembut.

"Renatta udah bangun ma." ucap Renatta sebelum suara Kirana keluar dari kerongkongannya.

"Tumben banget kamu, udah bangun. Biasanya harus di cipratin air dulu baru melek. " tutur Kirana bergurau kecil.

Renatta mengubah posisi nya menjadi duduk, ia menatap lama mama nya dan senyum kecil terbit dari bibir Renatta.

"Demi apa kamu udah bangun subuh-subuh gini?, mesti mau bantu-bantu mama ya?." tebak Kirana masih menatap Renatta yang terlihat lebih cantik ketika bangun tidur. Kirana seperti melihat diri nya saat masih muda.

"Mama salah besar kalo ngira Renatta bangun sepagi ini buat bantu-bantu mama. " jawab Renatta membuat mata Kirana membulat sempurna.

"Terus demi apa?." tanya kirana lagi.

"Demiiiiii.....demiiiiii.......demiii...." ucap Renatta tak berhenti-henti nya mengulang kata 'Demi'.

"Demi mulu dari tadi, buruan mama pengen tahu." omel Kirana, yang di omeli malah cengengesan tak jelas.

Renatta menyibak perlahan selimut tebal nya.

"YA DEMII PERUT RENATTAAA YANG UDAH MULESSS BANGETTTT LAHHHH MAAAAA." teriak Renatta kencang, membuat Kirana menutup kedua telinga nya. Alih-alih suara ayam tetangga nya yang berkokok karena teriakan Renatta.

Kirana menggeleng kepalanya pelan melihat putrinya yang sudah beranjak dewasa membuat hatinya sedikit senang.

"Ada aja kelakuan anakmu mas. " ucap Kirana lirih, ia beranjak dari kamar Renatta dan berniat untuk kembali berkutat di dapur. Tapi atensinya teralihkan dengan bingkai foto yang berdiri tegak di atas lemari pakaian Renatta.

'Ternyata masih nyimpen. ' batin Kirana sembari terkekeh kecil. Lalu ia melanjutkan jalannya yang terhambat.

°_°_°_°


Pagi ini SMA CLEOPARTA masih dengan suasana seperti hari-hari kemarin. Raditya dan Eki berjalan menyusuri koridor sekolah, Raditya mengajak Eki untuk menemaninya ke sebuah tempat. Dan Eki hanya menurut saja.

"Mau kemana si, dari tadi jalan ngga nyampe mulu. " gerutu Eki lirih, tapi di dengar oleh Raditya.

"Ke kelas Alena. " jawab Raditya singkat. Tapi membuat Eki liar.

"Ada perlu apa lo ke sana?, bukannya lo males sama tuh manusia. " cecar Eki cepat.

"Bukan gue yang perlu, tapi hati gue. " balas Raditya singkat, dan setelah itu ia mempercepat langkahnya meninggalkan Eki yang baru saja berkutat dengan pikirannya.

Believe [TERSENDAT-SENDAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang