Fase Duapuluhlima

Start from the beginning
                                    

"Yakin lo nggak mau main?"

Senyum jahil terbit di bibir manis Caleya dan Kalila. Kedua cewek itu berlari mengejar Aura dan menggelitikinya. Mereka menari di bawah guyuran air hujan. Baju yang mereka kenakan sudah basah kuyup.

Look at me now, I'm falling
I can't even talk, still stuttering
This ground of mind, it keeps shaking
Oh, oh, oh, now!

Mereka menghentakkan kaki bersamaan dengan musik yang beralun. Berputar-putar dan menari tak jelas. Semuanya sesuai dengan kemauan mereka.

Di rumah sebelah, empat orang cowok memandangi mereka dari jendela dengan tatapan kagum. Sama sekali nggak menyangka kalau terjebak di Homecamp, julukan mereka untuk rumah yang dibeli dari hasil patungan, bisa berakhir dapat rejeki lihatin doi main hujan-hujanan.   Padahal sudah lima tahunan mereka beli rumah ini. Tapi baru hari ini mereka tau kalau rumah Aura ada di sebelahnya. Mungkin ini karena faktor mereka jarang kesini akhir-akhir ini. Homecamp cuma difungsikan kalau mereka mau bahas masalah penting atau suntuk dengan situasi rumah yang penuh masalah.

"Cakep-cakep ya." celetuk Noah. Keenan dan Jaeden menoleh bersamaan.

"Yang dua udah ada pawang." kata Galen.

Keempat cowok itu kembali fokus dengan ketiga cewek yang sedang menggila di bawah hujan itu.

"Lo serius sama Kalila nan?" Galen penasaran. Ia belum pernah melihatnya seserius itu ngelihatin cewek kecuali sama Lily, model cantik yang jadi partnernya di setiap pemotretan.

Keenan menggeleng. "Sejauh ini dia yang kelihatan beda." ucapnya.

"Kalau lo Jae?"

"Caleya masih pacar orang."

"Jadi peceor dong." sahut Noah. Ketiga temannya menoleh tak mengerti.

"Perebut Cewek orang. Kalau Pelakor kan perebut laki orang, nah ini versi cewek."

Ketiganya membali mengalihkan pandangan ke jendela. Ketiga cewek itu masih gesit main kejar-kejaran sambil nyanyi. Keenan dan Galen berkata kalau mereka gatel pengen join. Kayaknya seru banget lihatnya.

All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
Everybody's tryna be a billionaire
But every time I look at you, I just don't care
'Cause all I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you

"Teriakin masalah lo semuaanya!! Keluarin!!" Aura memberikan instruksi.

"Teriak di hitungan ketiga ya,

1, 2, 3... Aaaaaaaaaa!!"

Ketiga cowok yang berdiri di tepi jendela langsung menutup daun telinga dengan tangan.

"Busett, teriakannya keras banget. Mereka nggak takut dilabrak tetangga apa ya?"

"Keenan anjir lo! Lo bikin gue baper!!!" Kalila berteriak dengan pedenya. Nggak tahu kalau yang barusan di makinya berdiri di jendela atas. Keenan tertawa kecil.

"Gila banget lo pokoknya!! Gue bapernya beneran tapi pacarannya pura-pura!!"

"Kena kan lo," Galen menoyor kepala Keenan.

"Biaaan, gue harus pakai cara apa lagi biar lo tahu kalau gue suka sama lo!!!"

Galen tertawa ke arah Noah "Mampus, yang satu juga udah ada gebetan, nggak bisa lo cemcemin"

Yang ditunjuk cuma nyengir kuda.

"Jaeden Anjrittt lo!! Kenapa lo tiba-tiba bilang suka ke gue padahal lo dulu sering gangguin gue!!!"

ARTERI (A1- ARKA)Where stories live. Discover now