*Author POV*

Setelah kejadian tadi pagi, jam istirahat kali ini Irene hanya diam didalam kelas tidak ingin kemana-mana, dia sungguh malu hanya untuk bertatap wajah dengan Taehyung sedangkan laki-laki itu sudah pergi entah kemana, ini semua salah Seulgi.

"Rene...kenapa kau tidak kekantin?" Tanya Wendy yang baru saja masuk kedalam kelas dengan Seulgi, Irene menatap temannya itu kesal.

"Salahkan temanmu itu!" ucap Irene sambil melirik Seulgi, gadis yang disindir itu langsung cengegesan sambil menatap Irene yang sudah kesal bukan main.

"Maaf Rene, tapi ini demi kebaikanmu, ini juga demi kelangsungan hubungan mu dengan Taehyung." Ucap Seulgi yang dijawab anggukan oleh Wendy.

"Oh Come on. Itu hanya mempermalukanku. Berhenti mengagguku, aku bisa mengatasinya sendiri. Lagipula aku baru mengenalnya seminggu lebih Seul." Ucap Irene kesal dan bersamaan dengan itu laki-laki yang menjadi bahan perbincangan masuk kedalam kelas.

Mereka bertiga pun langsung diam dan hanya menatap gerak-gerik Taehyung, laki-laki itu membereskan buku-buku dimejanya dan memasukan kedalam tasnya, dia mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas.

"Dia mau kemana? Cepat susul Rene." ucap Seulgi

"What? Untuk apa aku menyusulnya?" Tanya Irene

"Cepat." Ucap Seulgi, entah kenapa Irene hanya menurut dan melangkahkan kakinya keluar kelas untuk mengejar Taehyung yang sudah semakin menjauh, dasar bodoh kau Rene kenapa kau mau saja disuruh oleh Seulgi, Irene mengikutinya dari belakang dan ternyata Taehyung menuju keatap kesekolah.

Irene menghampiri Taehyung yang baru saja duduk disalah satu kursi dari sekian banyak kursi dan meja yang sudah tidak dipakai lagi. "Kau itu memang punya sifat mengikuti orang yah?" Tanya Taehyung sambil menatap Irene yang sudah berdiri didepannya.

"Eh...tidak, aku hanya...ingin bertanya kemana kau akan pergi? Sebentar lagi kelas akan dimulai." Ucap Irene bertepatan dengan suara bel yang berbunyi, Irene menoleh kearah pintu atap.

Taehyung diam menatap gadis itu, Irene masih diam menatap Taehyung "Bel sudah berbunyi kau tidak akan masuk kelas?" Tanya Taehyung

"Bagaimana dengan kau?" Tanya Irene.

"Aku sedang malas, jadi bisakah kau pergi? Jangan mengangguku." Ucap Taehyung sambil memakai headsetnya dan memejamkan matanya, Irene benar-benar tidak mengerti bagaimana sifat Taehyung yang sebenarnya.

Irene mendengus sebal dan memilih untuk segera kembali kekelas, Taehyung terkadang baik, ramah dan asik jika diajak ngobrol, namun kadang taehyung bersifat menyebalkan, dingin, tidak banyak omong, dan pendiam, aneh.

.

.

.

Setelah melewati jam sekolah, Irene sudah merapihkan buku-bukunya untuk bersiap pulang, ah Irene tinggal dengan Paman dan Bibinya di Seoul karena kedua orang tua Irene telah meninggal dan Neneknya tinggal di Daegu.

TING!

Ponsel Irene berbunyi, Irene membuka pesan masuk dari Seulgi itu, menyampaikan bahwa Seulgi dan Wendy menunggu di kedai Jung Ajjhumma untuk makan tteokpokki, Irene membalas pesan tersebut dan segera bergegeas keluar kelas.

Namun tubuhnya menubruk tubuh laki-laki didepan kelas "Aw!." Rintih Irene yang terjembab kelantai kelas, sungguh sakit sekali bokongnya.

"Irene, kau tidak apa-apa?" Tanya suara baritone halus terdengar, Irene menatap laki-laki tampan didepannya, Taehyung?.

Singularity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang