13.

624 101 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tondi pikir, Byanel tak akan membalas chat-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tondi pikir, Byanel tak akan membalas chat-nya. Ia mengira kalau Byanel akan menjauh setelah mengetahui kenyataan bahwa dirinya gay.

Mungkin hanya di room chat Byanel bersikap seperti biasanya, belum tentu ketika bertemu mereka masih sama.

"Endi, makan dulu sini."

Teriakan Bunda membuat Tondi tersadar dari lamunannya yang menatap room chat. Ia segera keluar dari kamar menuju ruang makan. Di sana ada Bunda dan Ayah, duduk berdampingan menunggu putra satu-satunya bergabung.

"Belajar, jangan game terus," ucap Ayah. Tondi segera duduk di hadapan kedua orangtuanya.

"Enggak kok, Yah." Jawabnya, lantas mengambil nasi serta lauk pauk.

"Kapan magang?" Ayah bertanya.

"Bentar lagi."

"Udah nemu tempatnya?"

"Belum."

"Ayah punya kenalan di Jakarta, nanti Ayah urus."

Tondi terdiam sejenak, pandangannya kosong sambil bergumam, "iya." Setelah itu kembali bersuara. "Aku pengen di Bandung."

Perkataannya barusan membuat Ayah mengernyitkan dahi tak suka.

"Jangan protes, ikutin apa kata Ayah!"

"Hust ... Udah, gak baik ribut di depan makanan." Bunda mencoba kembali menenangkan suasana.

__________

Malam ini Tondi sibuk memberi makan ketiga kucingnya, sesekali tertawa karena tingkah sang kucing yang menggemaskan.

"Soonie, sini beb."

Kucing gembul itu mendekat, lalu duduk di pangkuan Tondi. Dengan lembut Tondi mengelus soonie. "Katanya Byan pengen ketemu kamu, beb."

Soonie mengeong menjawab perkataan Tondi. Setelah itu hening, tidak ada suara apapun lagi. Kedua kucingnya tertidur di lantai, dan soonie sebentar lagi juga akan tidur.

Huge Mood - Minsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang