Tak lagi sama

5 1 0
                                    

Happy Reading Teman-teman ❤️
Jangan lupa vote


    Setelah 3 hari Adeera tidak masuk kuliah, berhenti dari semua aktifitasnya, kini dia mulai kembali untuk menyapa dunia.

“Kak hari ini ke kampus gak?.”

“Iya ini mau berangkat.”

“Aku bareng ya.” Mereka pun segera bergegas masuk mobil dan menuju ke kampus. Kakaknya sesekali memandang Adeera yang masih terlihat murung.

“Ra, You’re okay?.” Adeera Mengangguk dan tersenyum tipis.

    Setelah sampai di kampus Adeera pun berjalan menuju kelasnya dan tak sengaja berpapasan dengan Bagas.

“Hai Ra.”

“Hai Gas.”

“Apa kabar.”

“Baik.”

“Soal waktu itu Gue..”

“Gas, jangan bahas itu lagi ya, please.”

“Okay.”
    Bagas pun menatap Adeera yang berjalan pergi dari hadapannya dengan rasa bersalah. Dalam hatinya ada keinginan untuk meluruskan semua kesalah pahaman antara dia dan Adeera kepada Alfin.

    Dia Segera berjalan cepat mencari Alfin di fakultasnya. Setelah mencari cukup lama dia melihat Alfin yang tengah duduk sendirian di sebuah café. Dia segera menghampiri dan duduk di sampingnya.

“Ngapain Lo?.” ucap Alfin dengan dingin.

“Ada yang harus Gue omongin.”

“Gue gak ada waktu buat bahas masa lalu.”

“Fin, emang segampang itu ya Lo lupain dia yang udah bertahun-tahun?.”

“Bukan urusan Lo, lagian dia juga paling udah lupa sama Gue.”

“Lo gila apa gimana? dia itu sayang banget sama Lo!, Gue yakin Lo itu masih sayang banget sama Dia. Dan di sini Gue rasaa Gue harus sampai in hal ini ke Lo.”

“Apa?.”

“Adeera bantuin Gue supaya bisa perbaiki semua kesalahan Gue ke Lo. Dan selama itu juga Gue Adeera sering cerita tentang Lo sama Wanda. Dan satu minggu sebelum Lo ulang tahun, dia ngajakin Gue buat bikin surprise buat Lo sekaligus Gue mau perbaiki semua kesalahan Gue ke Lo.  Dia udah seneng banget dan gak sabar bikini Lo kejutan. Dia pikir semuanya bakalan sesuai sama yang dia harapin ternyata salah. Hari itu juga Lo raguin dia, dan bisa-bisanya Lo sama Wanda. Gue gak mau memperpanjang masalah ini karena Gue pikir tugas Gue buat ngejelasin udah selesai dan Gue harap Lo udah ngerti.”

"Lo serius?."

"Ngapain juga Gue bercanda."
    Alfin menggelengkan kepala tak menyangka dengan semua yang dikatakan oleh Bagas. Dia masih terdiam dan teringat kembali tentang semua yang telah dia ucapkan kepada Adeera.

“Dan Gue juga berharap Kita bisa kayak dulu lagi. Gue tau yang bikin semuanya jadi rumit adalah Gue dan Gue bakalan bertanggung jawab sama semua resikonya. Lo mau marah ataupun Adeera yang bakalan benci Gue, gak masalah.” sambung Bagas yang kemudian menepuk bahu Alfin dan melangkah pergi.

    Di sisi lain, Adeera sedang duduk sendirian sambil mengerjakan tugasnya di laptopnya, tapi lebih tepatnya hanya melamun sambil memandangi  laptop itu.

    Alfin pun melihat Adeera yang tampak lesu di sana dan segera duduk tak jauh dari Adeera. Dia terus memperhatikan Adeera yang sama sekali tak tersenyum. Tiba-tiba air mata menetes dari mata Adeera saat dia melihat kembali foto-foto bersama Alfin yang ada di laptopnya.

Akhir untuk IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang