| An Adult Decision |

27 5 0
                                    

Malam musim semi dimana udara berangsur hangat, pasangan kekasih itu duduk di sebuah kafe yang tidak jauh dari kantor pusat Simhwa Group di Gandong-gu. Mereka saling melemparkan tawa dan canda ketika menceritakan aktivitas mereka hari ini.

"Hal paling menyebalkan adalah ketika Pak Yoo merubah jadwal yang sudah dibuat." cerita Olivia lalu berkata lagi "Tapi dia selalu meminta maaf padaku atas kekacuan yang dia buat."

Mereka tertawa lagi. Nicholas berkata "Pak Yoo sangat percaya padamu, berulang kali dia meminta perubahan jadwal kamu pasti bisa mengaturnya dengan baik."

Olivia tersenyum lalu bertanya "Bagaimana komentar Prof. Chae mengenal hasil operasi pertamamu kemarin?"

"Dia puas tapi memberikan banyak catatan. Kamu tahu kan dia itu cerewet? Bahkan ketika operasi saja, dia terus bicara padaku." Nicholas menggelengkan kepala heran.

Kening Olivia berkerut "Oh, dia seperti itu?" pertanyaan Olivia membuat Nicholas tersadar kalau cerita soal sifat dan kelakukan Prof. Chae hanya dia ceritakan pada Joanna. 

Nicholas hanya berkata "Iya, dia begitu."

Olivia meminum air mineralnya lalu berkata "Hal yang aku tahu dari Prof. Chae adalah dia terkenal tegas pada dokter residen."

"Betul sekali. Tapi di balik ketegasannya, dia memiliki hati yang hangat." Nicholas tersenyum sebelum lanjut bicara "Seperti Joanna." kali ini, Nicholas tidak menyadari kalau Olivia terkejut ada nama Joanna disebut dalam percakapan mereka.

Tangan Olivia mencengkram sendok erat lalu bertanya "Kamu sudah bicara dengan orangtuamu kan?" Nicholas mengangguk lalu Olivia bertanya lagi "Bagaimana?"

Manik mata Nicholas menatap wajah cantik di hadapannya "Mari menikah, Olivia." senyuman mengembang di wajah Olivia lalu dia memegang erat tangan Nicholas "Thank you, Nicholas." seketika udara musim dingin hilang digantikan dengan kehangatan musim semi bagi kedua pasangan kekasih ini. Sebuah keputusan besar sudah dikatakan bagi Nicholas.


Ruang berita surat kabar Daehan sibuk ketika banyak telepon yang masuk karena surat kabar edisi hari ini memuat berita yang mengejutkan semua warga Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang berita surat kabar Daehan sibuk ketika banyak telepon yang masuk karena surat kabar edisi hari ini memuat berita yang mengejutkan semua warga Korea Selatan. Jungsan Electronics mengabaikan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) dalam mengoperasikan pabrik karena limbah pabrik mencemari air pemukiman penduduk di desa dekat Incheon.

"SBC juga sudah menyiarkan beritanya." ucap Daniel lalu menyalakan televisi di ruang Edward. Dia dan jurnalis lain berkumpul di ruangan Edward untuk membahas dampak dari berita yang mereka sampaikan.

Mereka menyaksikan news anchor Wendy Song tengah menyampaikan berita yang sama dengan Jungsan. Edward berdiri sambil menatap seksama layar televisi. Dia sudah tahu kalau dampak dari dimuatnya berita ini akan cukup mengejutkan semua kalangan.

"Setelah ini, pihak Jungsan mulai bergerak untuk menutupi kekacauan yang mereka buat. Kalian harus berhati - hati." ucap Edward pada kelima jurnalis di ruangannya.

OUR PRECIOUS AFTERNOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang