13

103 64 244
                                    

Happy 1K Readers.. 🎉💕😭
Makasih yang sudah mau baca cerita absurd ku ini, semoga kalian betah sampai cerita ini ending yaaa

JUNRANGHAE.. ❤

typo mungkin bertebaran
Happy Reading..

Jun mengusak rambutnya kasar, berusaha mempertajam penglihatan nya untuk melihat angka berapa yang dituju jarum jam yang tergantung di dinding kamarnya.

Jam berwarna merah tersebut menunjukkan pukul 09:30 membuat Jun kembali merebahkan tubuhnya. Berusaha menutup telinganya sekuat mungkin menggunakan bantal.

Ayolah.. Jun baru tertidur selama 2 jam setelah mengantar Amanda ke sekolah jam setengah delapan tadi. Tapi apa sekarang? Gedoran bertubi-tubi di pintu kamarnya membuat tidurnya terusik sejak 5 menit lalu.

Jun sudah berusaha mengabaikannya, namun gedoran itu sialnya makin lama semakin keras, bahkan kini dibumbui dengan rengekan yang tak henti memanggil namanya.

"Bang Jun bangun.. "
"Bang Jun.. Buruan ih, urgent nih"
"BANG.. "
"JUN"
"WEN JUNHUI"
"JUNEDI BANGUN GAK LO"

sudah! Jun mana bisa tertidur lagi kalau seperti ini. Makanya ia sekarang bangun, meregangkan otot tubuhnya sebentar lalu berjalan membuka pintu kamar sambil menguap lebar.

"Ck, apaan sih chan.." Tanya Jun, Lengkap suara khas bangun tidurnya. Tidak ada intonasi marah ataupun emosi walaupun adiknya ini telah mengganggu tidurnya.

Jun tidak akan pernah meluapkan emosi atau marah besar kepada adik satu-satunya ini, em yah.. Keluarga satu-satunya ini walau senakal dan se nyebelin apapun tingkah sang adik.

Namun tetap kok, Jun juga punya caranya sendiri untuk mendidik adik kesayangan nya ini.

"Buset bang.. Bau naga" Tuhkan, Ichan tuh nyebelin pake banget.

"Buruan apa chan, abang ngantuk nih"

"Ichan ada PR, disuruh gambar hewan.. "

"Terus? Yaudah sini abang gambarin kucing". Ucap Jun menarik buku gambar dalam dekapan sang adik. Ichan menggeleng rusuh. Kucing? Ichan tau akan bagaimana gambar kucing buatan abangnya.

"Haa.. Jangan kucing dong, Ichan maunya gambar gajah!" Seru Ichan, ia sudah trauma akan gambaran kucing sang abang.

Pasalnya kucing yang Jun gambar itu badannya berbentuk kotak, lalu ia tambahkan telinga, mata, kumis kucing, juga kadang mulut yang sedang tersenyum. Selalu seperti itu gambaran kucing seorang Wen Junhui.

"Jadi gimana? Abang kan bisanya gambar kucing doang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi gimana? Abang kan bisanya gambar kucing doang.." Belum sempat Ichan kembali merengek, ponsel Jun berbunyi nyaring. Menandakan telepon masuk, membuat Jun langsung bergerak mengambil ponsel yang tergeletak di atas tempat tidur.

Amanda is calling ~

Membuat Jun otomatis mengembangkan senyumnya. Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu hampir sebulan Amanda, gadis itu menelepon nya.

Lean on me |JUN|✔Where stories live. Discover now