Dari tempat duduknya, Shaka membungkukkan tubuhnya, kedua tangannya saling bertautan. Pandangannya lurus ke depan. "Gue gak mau nanya sekarang, biar dia aja yang cerita. Lagian gue bukan siapa-siapanya dia," tegas Shaka sesekali melirik kanan kirinya.
Sadam mengangguk paham. "Tapi keliatannya si bocah gak tau diri itu berbahaya buat Sekar."
Shaka menegakkan tubuh dan kaki kanan naik ke atas paha kirinya. Mengedikkan bahu pertanda tidak tahu.
"Lo pada masih mau bantu gue kan meski gak tau alasannya?" tanya Shaka kepada ke tiga cowok itu.
Mereka mengangguk dengan yakin. Shaka sudah terlalu sering membantu mereka dalam hal pelajaran. Contohnya seperti membagikan jawaban pr yang diperintah guru. Dan sekarang waktunya mereka membalas kebaikan cowok itu.
༻ᴬᵐᵒᵘʳ༺
Keesokannya setelah jam istirahat pukul sembilan, guru-guru memutuskan untuk memulangkan murid SMA Agra karena akan diadakannya rapat guru mengenai ujian semester nanti.
Namun tidak semua murid langsung pulang. Ada yang memanfaatkan waktu untuk mengadakan pertemuan ekskul, seperti ekskul basket dan cheerlead. Ada juga yang mengadakan rapat, seperti OSIS. Dan ada pula yang memutuskan untuk membereskan loker seperti Sekar.
Tadinya gadis itu ingin langsung pulang saja bersama Icha dan Naya. Namun karena kedua sahabatnya itu ada pertemuan ekskul, maka ia memutuskan untuk menunggu mereka sambil membereskan lokernya yang sedikit berantakan.
Ketika sedang asyik menata buku di loker, seorang pria mengenakan jersey basket berwarna putih oranye datang menghampirinya. Memberikan sebotol air dingin dengan secarik sticky note yang menempel di bagian tubuh botol.
"Ini buat lo. Diminum ya! Jangan bagi-bagi ke orang juga. Bye!" katanya setelah botol itu sudah berpindah tangan ke tangan Sekar, kemudian pergi begitu saja.
Sekar menatap botol itu. Mencabut sticky note yang mulai basah.
Keningnya bertaut. Bingung dengan tulisan yang tertera di kertas itu. Ia membulak-balik botol itu heran.
"Party? Maksudnya gimana nih?" tanyanya pada diri sendiri. Menepis rasa penasarannya dengan party, ia membuka penutup botol berbentuk bulat berwarna biru muda. Agak susah tapi akhirnya terbuka juga. Tenggorokannya yang dari tadi kering, lega juga. Sensasi dinginnya membuat tubuhnya terasa lebih segar.
Sekar menutup botol itu sesudah menenggak airnya hingga setengah botol. "Halah, gayanya nulis merasakan hadirnya cowok ganteng. Biasa aja tuh. Emang tuh cowok absurd bener dah." Ia senyam-senyum sendiri sambil menatap botol itu.
"HEH! NGAPAIN LO SENYUM-SENYUM KAYAK GITU?" Seseorang baru saja berteriak kepada dirinya. Itu Icha, datang bersama Naya di sebelahnya.
"Ng-nggak."
YOU ARE READING
AMOUR
Teen FictionTerlahir sebagai anak kembar identik, bagaimana perasaanmu? Pasti bahagia karena bisa saling tukaran pakaian di lemari. Bisa punya teman curhat 24/7 'kan? Kalau dibayangin, memang seindah itu ya .... Eits ... Jangan lupa kalau realita kadang tidak s...
18. He's annoying!
Start from the beginning