Ten

9 2 5
                                    

~Happy Reading~

Arion masih memperhatikan foto yang dilihatnya, tak lama ia pun bertanya pada Davies.

"Yes, lo emang ga ada nampak sosok apa gitu? Lo kan indigo yah, jadi mungkin aja lo ada nampak mereka.. ya kan? Coba deh lo jujur sama kita-kita... dari tadi gue perhatiin lo kek lagi mikirin sesuatu tau"

Davies pun memutuskan untuk bercerita sama teman-temannya, saat inilah mungkin waktu yang tepat untuknya bercerita mengenai kejadian-kejadian yang dia alami.

"Ok, jadi sebenarnya gue mau cerita sama kalian dari pertama kali gue ngelihat dia sampai kejadian dipantai tadi. Tapi gue ga mau ngerusak liburan kita, jadi gue memutuskan untuk nanti saja cerita sama kaliannya. Dan kali ini mungkin waktu yang tepat"

"Yaudah buruan cerita, emang ada apa sih?" tanya Arion.

Davies pun menceritakan kejadian saat malam hari ketika hujan deras dia melihat sosok perempuan yang berdiri di pojok tembok ruang tengah dengan wajah yang tampaknya sedang sedih. Lalu, ketika mau tidur dia kembali melihat sosok tersebut di kamar, sampai kebawa mimpi juga. Dan tadi ketika dia sedang bermain air di pantai, kakinya di cekal. Itu semua diceritakan Davies tanpa mengurangi apapun.

"Jadi subuh tadi itu lo mimpi buruknya mimpiin sosok itu?" tanya Arion.

"Iya benar, gue jadi penasaran sosok itu mau ngapain.. tapi dari wajahnya yang gue lihat, dia kayak ingin meminta bantuan sama kita"

Mitha pun berbicara "Lo beneran Yes? Kadang gue ga percaya kalo sosok-sosok begituan ada. Tapi dari cerita lo, keknya beneran ada"

"Ya emang ada Tha, trus yang gue lihat itu siapa coba kalo bukan mereka-mereka... ya kan?" Jawab Davies.

"Iya sih"

•••

"Na, buatin minuman dong.. mau ya.. ya.. gue capek mikirin tu hantu, bikin gue ga tenang aja" pinta Davies dengan wajah memelasnya pada Elena.

"Yaudah, kalian mau minum apa? Biar gue buatin.

"Teh anget aja" -Davies

"Samain" -Arion

"Gue juga sama Na" -Mitha

"Eh, lo bantu gue juga dong Thaa.. Masa' gue sendiri.." kata Elena sambil menarik lengan Mitha.

"Iyaa dehh" pasrah Mitha.

Di Dapur

"Na, teh sama gulanya dimana dah?"

"Di tas gue Tha"

"Kirain dah lu ambil"

"Hehe lupa, sorry... tolong ambilin yahh"

"Iyaiya, tunggu aja disini, gue ambil dulu"

"Okeoke"

Elena yang sedang memasak air tiba-tiba matanya teralihkan pada sebuah tumbler yang ada di atas meja. Dia melihat tumbler tersebut bergerak dengan sendiri. Tanpa seorang pun yang menggerakkan nya. Lalu Elena mendengar suara sayup-sayup yang berkata 'tolong... tolong aku'. Elena merasa merinding... segera dia nyamperin Mitha yang sedang mengambil teh dan gula di tas nya. Dan ternyata Mitha sudah ada di dapur ketika Elena akan menyamperin nya.

"Lo kenapa Na?"

"Ih Thaa, Gue tadi liat tu tumbler bergerak sendiri... terus gue juga denger suara minta tolong gitu... pas gue mau nyamperin lo, lo udah disini" kata Elena sembari menunjuk tumbler diatas meja tersebut dan mengalihkan kembali penglihatan nya ke arah Mitha.

"Lo beneran?"

"Beneran lah, ngapain gue boong"

Tiba-tiba Elena teringat bahwa dia sedang memasak air.

Elena pun melihat air yang dimasaknya dan ternyata airnya tinggal sedikit. "Eh airnya.. duh airnya tinggal sedikit Tha.."

"Yaudah gapapa lah Na, pakek air tu aja untuk ngelarutin gula nya, nanti tambah air biasa... biar cepat selesai nih"

Mereka pun segera menyelesaikan membuat teh hangat tersebut. Tetapi tidak hangat lagi teh nya karena dicampur air biasa dengan jumlah yang lumayan banyak.

Di ruang tengah

"Nih teh nya" kata Mitha dan Elena yang membawa masing-masing 2 gelas minuman teh.

"Ko' ga anget Na?" -Davies.

"Ada sesuatu yang bikin teh buatan gue dan Mitha itu jadi ga panas lagi" -Elena.

"Emang apaan?" -Arion

"Gue tadi nemuin hal aneh di dapur pas lagi masak air. Gue ngeliat tumbler bergerak sendiri, berpindah tempat gitu. Terus gue juga denger suara minta tolong. Serem banget deh pokoknya. Mana itu terjadi pas Mitha ngambil teh dan gula di tas gue."

"Hmm, sepertinya itu sosok yang sering nampakin diri ke gue deh na. Dan dia mau minta tolong sama kita" kata Davies.

"Minta tolong apa?" -Elena.









~To Be Continue~

Don't forget to follow vote and comment yaa, follow juga akun partner ku inkaajah

Empat SahabatWhere stories live. Discover now