Ia menatap benda pipi di tangannya, lalu menatap siswi itu sembari mengangkat telepon.
"iya maa"
"iyaa, iyaa, papa nggak lama kok, bentar lagi pulang"
"iya iya, papa pulang"
Tutttt.....
Dito kembali menatap siswi tersebut yang masih meringkuk, ia kemudian menutup kembali pintu mobil, menghela napas pelan dan kembali melajukan mobilnya, sebenarnya ia tak tega melihat siswi tersebut, namun apalah daya.
Lelaki parubaya itu mengusap wajahnya kasar, ia tak bertemu dengan putrinya hari ini.
"Akhhhh.. "
Dito memukul stir mobil
------------
Key pov
Aku mengangkat kepalaku, entahlah sudah berapa lama aku duduk meringkuk disini sampai sampai tubuh ku terasa kaku untuk kembali bergerak.
Aku berusaha berdiri, terserah berapa pasang mata yang melihat ku seperti ini toh, aku tidak perduli sekarang akan sekacau apa diriku.
Aku mulai melangkah kan kakiku menyusuri trotoar jalan, sedikit ku melirik jam yang melingkar indah di tangan ku. Sudah pukul 17.00.
Aku kembali mengingat malam ini malam apa, berat rasanya untuk kembali kerumah.
Aku melirik ke depan apotik, ternyata satpam itu masih bertugas disana. Sebenarnya aku tahu sedari tadi ia memperhatikan ku, aku juga tau bahwa niat dia sebenarnya baik. Agar aku tidak diganggu preman preman yang sering lewat.
Ia balik menoleh kepada ku, aku tersenyum, Begitupun dengan satpam baik hati itu.
Aku kembali berjalan menyusuri koridor, rasanya sangat takut untuk pulang. Bukannya takut karena apa, namun aku takut bagaimana orang menatap ku nanti, Bagaimana nanti mama menyuruh ku untuk mengunci kamar selama acara berlangsung.
Namun aku sangat ingin merasakan pesta ulang tahun ku yang dari kecil tak pernah aku dapatkan. Boleh kah aku merasakannya walau hanya sekali?
Aku mendongak menatap langit yang tampak mendung, udara pun sangatlah dingin. Namun aku tak perduli pada angin yang menusuk nusuk kulit ku yang hanya memakai seragam sekolah.
Aku menghela napas kasar, serasa damai menikmati saat ini, tubuh ku lelah juga dengan hati ku dan pikiran ku.
Aku melihat lampu jalan di depan apotik tadi sudah merah, buru buru aku berlari untuk menyebrang, aku sekarang berjalan menyusuri koridor yang berseberangan dengan apotik tadi. Satpam baik hati itu tidak terlihat lagi.
Aku tersenyum kala melihat sebuah kursi yang sudah disediakan diatas trotoar jalan, aku duduk dikursi itu. Meskipun jalanan ramai oleh lalu lalang kendaraan namun serasa sepi bagiku.
Perlu kah ku gambarkan bagaimana kondisi dihadapanku sekarang?
Entahlah, mungkin sulit ku jelaskan.
Aku melihat dua orang yang sedang memasuki minimarket disebrang sana, seketika pikiran ku teringat akan sosok orang yang aku rindukan, orang yang selalu mengerti aku... Orang yang sangat aku sayangi..... Ayah.
Aku tersenyum tipis, mungkinkah diulang tahun ku kali ini ayah tidak memberikan hadiah padaku? Atau ayah lupa bahwa hari ini ada juga anak yang dilahirkan selain mora? Apakah ayah lupa bahwa tepat hari ini ada anak yang dilahirkan tanpa kasih sayang?.
Sebulir bening cairan mataku mengalir, buru buru ku hapus dengan tanganku. Aku kembali tersenyum.
"kak, permennya kak, 1 cuma 500 kak"
Aku menoleh kebelakang yang ternyata ada anak kecil yang sedang menjual dagangannya. Aku tersenyum pada anak yang bertubuh gempul itu.
"kakak nggak suka makanan manis dek, tapi ini untuk kamu" aku memberikan anak itu selembar uang untuk ia makan.
"makasih kak, makasih " ucapnya, tampak wajahnya berseri seri. Aku mengangguk tersenyum, Anak itu kembali meninggalkan ku sendiri.
Langit sudah mulai gelap sekarang, adzan pun sudah menggema di mana mana.
Aku memutuskan untuk mencari taksi, aku ingin pulang, namun pulang kemana?
Dirumah mama, atau rumah mora, aku ingat aku tidak punya rumah. Sekalipun dirumah ayah itu bukan rumah ku, aku tidak merasakan keduanya adalah sebuah rumah. Karena bagi ku rumah itu dimana kita dapat merasa aman, nyaman, dan bahagia.
-------------
Δ hy readers✋
Terus baca l'm fine ya
Dan juga tolong share ke teman teman kalian, mungkin mereka akan suka dengan cerita ini.
See you next part 🙌
Ig : sucianggelina18
Authorwatpadd
Amanda keyli aurel
Mora monopo
Glendino roberto
Steven
YOU ARE READING
l'm Fine :) [ON GOING]
Teen FictionMemandang dunia itu sebenarnya menyenangkan bila tak tau apa yang ada di dalamnya.. Berharap kebahagiaan akan terpancar disana Berharap semua akan baik baik saja Berharap dunia akan berperilaku baik Itu pandangan ku, seorang AMANDA KEYLI AUREL, Gad...
part 26:)
Start from the beginning
![l'm Fine :) [ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/256051848-64-k344650.jpg)