part 3 :)

218 57 58
                                        

Bantu ramein part in dong guys, vote and comment juga ya.

Ada yang mau kasih salam buat anak-anak primadiga nggak nih?

Dijawab dong,  masa author nya ngomong sendiri nggak lucu tau xixixi

Oke selamat menikmati...........

______________

Mora menatap siluet kota dari balkon kamarnya. Waktu terus merangkak, kini jam menunjukan pukul 10 malam, kota masih melakukan aktivitasnya. Malam yang sangat indah dengan gemerlap bintang  bak kunang kunang terbang .

"bintang yang indah bukan". Mora terhenyak, ia menoleh ke asal suara, ternyata itu santi 'mamanya', mora tidak membalas perkataan santi, matanya tertuju lagi pada bintang bintang yang bertebaran di langit hitam.

"raa... Apakah kamu merindukan key, adikmu". tanya santi . Mora menatap santi heran.

"untuk apa aku merindukan dia, mama sendirikan bilang kalau dialah penyebab mama sama papa pisah". Kata mora .

"key tinggal disini besok mora, dia akan bersekolah bersama mu dan daniel".mora terperanjat, ia tak mempercayai apa yang baru saja santi katakan.

"GUA NGGAK MAU TINGGAL BERSAMA ANAK SIAL ITU". Kata mora tegas.

"Sudahlah mora tidak apa apa, mama tidak akan membagi kasih sayang mama, anak kesayangan mama cuma MORA untuk sampai kapan pun". Santi memeluk mora dengan sayang, dekapan  yang selama ini tak pernah di dapat oleh key.

Melihat sikap mamanya seperti itu mora hanya mendesah pelan. terpaksa  dipendamnya kembali kekesalan si dadanya.

Santi menelan ludah susah payah, sebenarnya dialah yang membuat mora membenci key, santi menceritakan bahwa 15 tahun lalu mereka terlahir kedunia ini dalam keadaan kembar, yang tua adalah mora dan yang muda adalah key. Mama sikembar percaya akan hal  hal yang berbau mitos atau takhayul, santi dengan sengaja mendatangi peramal saat si kembar merojol ke dunia, ia ingin tau masa depan anak anak nya nanti.

    17 tahun yang lalu...........

Saat ini kota dilanda hujan lebat, angin berhembus kasar mematahkan ranting ranting pohon yang telah goyah. Sebuah mobil berhenti  di depan rumah bambu, khas pedesaan.
Dito membukakan pintu untuk istrinya sambil membentangkan payung besar.

Santi keluar sambil menggendong bayi kembarnya yang dari tadi menangis. Dito mengambil salah satu anaknya,

Mereka bergegas masuk kedalam rumah bambu tersebut, itu adalah rumah seorang peramal.

Santi langsung membicarakan apa maksudnya datang. Peramal itu mengangguk angguk.

"ohh,,, mana yang lebih tua" kata peramal.

"Ini yang lebih tua pak".dito mengulurkan mora kecil , peramal itu menatap mora dengan seksama,

"dia anak yang bagus... Akan jadi wanita yang cantik nantinya" kata peramal.

"mana yang lebih muda" sambung peramal itu.

Santi mengulurkan key kecil , pria tua itu memperhatikan key seksama, 

Ekspresi nya berubah drastis, santi dapat menangkap perubahan wajah pria tua itu.

"ada apa pak".tanya nya cemas, peramal menatap mereka berdua bergiliran.

"anak ini pembawa sial, sebaiknya bawa pergi anak ini sebelum kesialannya menghampiri rumah ku". Kata peramal itu dengan sinis.

"heyy... Jaga mulut mu, mana mungkin key pembawa sial" kata dito marah.

l'm Fine :) [ON GOING]Where stories live. Discover now