* * * * * *
CHAPTER 47: PUZZLE
Devan berjalan seorang diri, koridor tampak sepi, karena sekarang masih jam belajar. Laki-laki itu ingin mengambil jas lab yang ia simpan di loker. Hari ini, kelas XII IPA 1 sedang mengadakan praktek Biologi.
Devan menekan beberapa digit angka untuk membuka lokernya, 17032004, waktu kelahiran gadisnya.
Devan menunduk saat merasa menginjak sesuatu. Selembar kertas yang bertuliskan beberapa angka.
Membungkukkan tubuhnya untuk mengambil kertas itu, Devan mengedarkan pandangan nya, tidak ada orang selain dirinya di koridor ini.
Berarti kertas itu jatuh dari dalam lokernya, dan memang ditujukan untuknya. Tapi, yang mengetahui pasword lokernya hanya dua orang, ia dan Alexa. Itu artinya, kertas ini dari Alexa?
Karena penasaran, Devan membuka lipatan kertas itu. Mengernyit tipis sebelum menetralkan raut wajahnya.
55, 84, 34, 173.
Devan paham, sangat paham maksud dari angka-angka itu. Merangkai, mencocokkan, dan menghubungkan satu angka dengan angka yang lainnya.
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26.
55, 84, 34, 173.
55= 15 + 18 + 1 + 14 + 7
= O + R + A + N + G = ORANG84= 20 + 5 + 18 + 4 + 5 + 11 + 1 + 20
= T + E + R + D + E + K + A + T = TERDEKAT34= 13 + 21
= M + U = MU55 + 84 + 34 = 173
ORANG + TERDEKAT + MU = ORANG TERDEKAT MUBerterimakasihlah kepada otak genius Devan yang berhasil menebak angka dan huruf dengan tepat sasaran.
"Devan!"
Devan menoleh ke belakang, menatap seorang gadis yang selalu mengisi hatinya.
Tersenyum tipis saat melihat gadisnya tersenyum manis.
"Ngapain?" tanya Alexa saat berada di hadapan Devan.
Devan tersenyum, ia menggeleng pelan. "Ambil jas." Laki-laki itu mengangkat jas yang berada di tangan kanannya.
Alexa mengangguk-anggukan kepalanya paham.
"Kamu ngapain? Nggak belajar?" Devan bertanya balik.
Alexa menggigit bibir bawahnya, wajahnya terlihat berfikir. "Tadi izin ke toilet."
Devan mengangguk paham. "Kamu tadi ke loker aku?"
Alexa mengangguk dua kali. "Iya, mau ngembaliin buku latihan Matematika yang aku pinjem dari kamu."
Devan menatap isi lokernya, ada buku tulis bersampul wajah Albert Einstein, buku latihan Matematika nya.
Matanya kembali menatap Alexa. "Cuma buku? Nggak ngasih yang lain?"
Alexa menggeleng pelan. "Nggak, emang kenapa?"
Devan menyodorkan kertas itu ke Alexa. Gadis cantik itu mengernyit kemudian mengangguk paham. "Dia ngasih clue lagi?"
Devan mengangguk. "Udah dua kali, beneran bukan kamu yang ngasih itu?"
Alexa berdecak. "Ya bukanlah, kalau aku ngasih clue, berarti aku tau siapa yang neror selama ini."
ΔΙΑΒΑΖΕΙΣ
DEVANDRA [PRE ORDER]
Εφηβική ΦαντασίαBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ⚠️WARNING⚠️ TERDAPAT KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN BERBAHAYA! TIDAK UNTUK DITIRU🚫 PEMBUNUHAN, MISTERI, TEKA-TEKI, GORE. SEMUA ADA DALAM CERITA DEVANDRA! TIDAK DIANJURKAN UNTUK PEMBACA HEMOPHOBIA🚫 JADILAH PEMBACA YAN...
CHAPTER 47
Ξεκινήστε από την αρχή