Alasan

103 46 326
                                    

Selamat membaca!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara coment yah! vote juga tapi.

.
.
.
.
.

Di rumah kediaman Raymon, Keadaan rumah sangat hening dan tidak ada suara kecuali suara TV. Di ruang keluarga terdapat dua orang di sana, yaitu Raymon dan putrinya Salsa. Raymon duduk membaca dokumen di laptopnya sedangkan Salsa menonton TV.

"Salsa. Di mana anak sialan itu?" tanya Isabel yang baru saja datang.

"Belva?" tanya Salsa memperjelas.

"Ya iya lah, siapa lagi kalau bukan dia?" jawab Isabel marah.

"Jangan marah pada Salsa Mah, lagian mungkin anak itu lagi di kamarnya," ucap Raymon

"Iya, Mah. Biasanya Belva belajar di jam begini?" Salsa menambahkan.

"Mama sudah periksa, dan anak sialan itu tidak ada di dalam kamarnya!"

"Mungkin di kamar mandi, Mah" ucap Salsa menenangkan Ibunya.

"Tidak ada. Mama sudah periksa semuanya!" Isabel semakin resah.

"Mungkin Belva belum pulang," kata Salsa tanpa sengaja.

"Apa! Belum pulang? Berani sekali anak itu keluar rumah selain ke sekolah!" kata Raymon geram sambil mengambil ponselnya di kantong celananya lalu kemudian mencari nomor yang akan dia hubungi.

"Halo Tuan" suara dari telpon

"Cari anak sialan itu sampai dapat! Kalau tidak, kalian saya pecat!" Perintah Raymon lalu mematikan ponselnya.

"Dia sudah punya handphone, kan?" tanya Sella pada Salsa.

"Iya, Mah." Salsa mengangkuk.

"Mana nomornya?" minta Sela sambil menyalakan handphonenya.

"Salsa nggak punya, Mah" jawab Salsa menunduk takut di marahi.

"Apa! Astaga!" geram Sela mulai frustrasi.

"Bagaimana kalau ada yang kenal Belva di luar sana, bisa mati kita" gumam Sella menggigit ibu jarinya.

Salsa yang mendengar perkataan ibunya barusan heran dan merasa curiga. Salsa kemudian memandang TV yang masih menyala itu dengan tatapan tajam.

Memangnya kenapa kalau ada yang kenal dengan Belva? Itu kan wajar. Kenapa Mama sama Papa panik banget? Apa yang mereka sembunyikan? Tanya Salsa pada dirinya sendiri di dalam hati.

Apapun itu, pasti alasan itu yang membuat Papa sama Mama larang Belva keluar rumah selain ke sekolahLanjutnya membatin.

Gue harus cari tau! tekat Salsa.

"Salsa, ke kamar kamu sekarang!" suruh Raymon

"Iya, Pah" Salsa menurut kemudian mematikan TV dan pergi ke kamarnya.


(===)

Pemandangan lampu berwarna-warni di malam hari sangat memanjakan mata, ditambah lagi angin malam yang dingin namun sejuk membuat gadis yang di atas motor itu betah berlama-lama di menit, detik, dan waktu itu.

Akhirnya harapannya terkabul, dimana keinginannya ingin jalan-jalan di malam hari sambil memandang lampu berwarna-warni secara langsung di kota itu terkabul.

Hah ... senangnya!

Dia benar-benar menikmati momen itu dengan mengangkat sebelah tangannya menikmati angin malam dan membiarkan wajahnya diterpa angin malam yang dingin.

Why Should Be Me [ Tamat ]Where stories live. Discover now