Glen

74 39 3
                                    

Hai!

Kabar baikkan hari ini?

Ya iyalah baik, nanya apa sih aku.

Kalian harus semangat yah baca cerita aku, biar aku punya tujuan nulisnya. Oke!

Komen yah!

1 komen dari kalian sangat berharga untuk mendukung aku.

Eh, tapi di vote juga yah!

Soalnya vote dari kalian itu buat aku jadi semangat terus tahu 🤗

Love u readers ku yang setia!

Selamat membaca!

❤❤❤❤

===============================

Tok...Tok...Tok...

Suara ketukan pintu membuat semua yang ada di dalam ruang kelas menoleh ke sumber suara, termasuk guru yang sedang menulis di papan tulis.

"Kenapa ...." tanya Bu Mira terhenti saat melihat Belva muncul dari belakang Mikeil.

Semua siswa yang ada di dalam ruangan itu kaget hingga membulatkan mulutnya karena Belva.

"Wahh!" kaget semuanya kecuali Audrea dan Salsa.

Salsa yang jengkel megeratkan gemgamannya pada pulpen di tangannya karena tidak suka melihat Belva bersama Mikeil.

"Kenapa mereka bisa bareng?"

"Entah!"

"Si Kaki Lembek memang selalu mengejutkan."

"Yah."

"Yah ... anak sebelah ngirim foto mereka berdua di grup" sontak semuanya sembunyi bunyi mengambil ponselnya dari dalam laci.

"Lo ditikung Audrea" bisik Wina mengompori.

Sedangkan yang dibisik tidak membalas perkataan Wina dan memandang Belva nyalang.

"Jangan ada yang memengang handphone kalau kalian tidak merindukan lapangan yang kotor!" ancam Bu Mira lantang membuat semuanya langsung menyimpan ponselnya karena takut.

Bu Mira menarik nafas dan membuangnya perlahan untuk meredakan emosinya melihat siswanya memengang handphone di jam pelajaran.

Membuat emosi saja, pikirnya.

"Kenapa kalian berdua terlambat?" tanya Bu Mira.

"Saya memaksa Belva untuk mengerjakan tugas saya Bu, jadi kami terlambat," jawab Mikeil panjang lebar.

Semuanya kembali melongo dan sebagian menutup mulutnya mendengar perkataan Mikeil.

"Sejak kapan? Mikeil kan pintar, kenapa dia minta bantuan  Belva?"

"Hm. Aneh sekali!" gumam Irwan memegang dagunya berfikir.

"Belajar bersama? Lalu kenapa Belva memengang botol air, kalian bukan dari kantin, kan?" tanya Bu Mira menyelidik.

Mikeil melihat botol yang dipegang Belva sangat erat lalu menoleh ke Bu Mira kembali.

"Itu hadiah karena Belva sudah membantu saya," jawab Mikeil dengan datar.

Belva berdecih dengan pelan mendengar perkataan Mikeil. Ingin sekali dia menabok kepala Mikeil sekarang.

Hadiah apaan. Batin Belva

Why Should Be Me [ Tamat ]Where stories live. Discover now