D U A P U L U H D U A

35 10 8
                                    

"Lydra, sini sayang bantuin mama" panggil mama Lydra dari dapur,

"Iyaaa" Lydra menuruni tangga dan ia langsung menuju dapur.

"Kenapa ma?" tanya Lydra setelah sampai di dapur

"Bantuin mama masak ya?"

"Kan aku nggak bisa masak" jawab Lydra santai

Mamanya pun berdecak , "makannya belajar,sering sering bantuin mama,nanti juga bisa sendiri."

"Apa nanti kata mertua kalo kamu enggak bisa masak?"

"Biar suami aja yang masak" Mama Lydra menggelengkan kepalanya setelah mendengar jawaban dari anaknya itu. Lalu ia melanjutkan acara memasaknya.

"Pantes nggak ada yang mau" celetuk Arga tiba-tiba, sejak kapan ia berada disini?

Lydra membalikkan badannya lalu menatap Arga sengit. Hei sekali kedipan mata saja Lydra bisa menarik banyak hati dari kaum adam

Nggak papa nggak bisa masak, yang penting cantik yekann.

"Bukan nggak ada yang mau, tapi gue yang nggak mau sama mereka"

Tiba-tiba Lydra langsung teringat soal Arka, 'banyak kok yang mau sama aku,tapi kenapa Kak Arka enggak ya?'

"Dih,ngapain ngelamun? Kesambet tau rasa lo"

"Atau jangan-jangan, lo langsung kena mental ya setelah gue ngomong kalo lo nggak ada yang mau?"

"Kena mental bos"

Mamanya yang melihat interaksi kedua anaknya itu hanya menggelengkan kepalanya.

Skip sarapan

"Aku berangkat dulu ya" Lydra mencium pipi mama dan papanya,ia pamit hendak berangkat ke sekolah

Baru saja ia melangkahkan kakinya menuju keluar rumah ia dikejutkan dengan adanya saudara kembar yang sudah berada di depan rumahnya dan nangkring di motor kebanggaannya.

"Mau bareng?" ucap mereka serempak

"Kak Revan? Sama Kak?" Lydra mengingat ingat nama seseorang yang berada disamping Revan

"Raven,nama gue Raven" koreksi Raven

Lydra menganggukkan kepalanya, "kalian kenapa kesini?"

"Nggak boleh?"

"Ya..boleh sih" Lydra mengusap pelan pipinya

"Woi,pacaran mulu" huftt lagi lagi sicurut satu ini datang... siapa lagi kalau bukan Arga.

"Buru naik" Arga hendak berangkat ke kampusnya, kali ini ia disuruh mamanya dulu untuk mengantar Lydra.

"Iya! Kak,aku berangkat dulu ya?"

"Loh?nggak jadi bareng?" tanya Raven bingung. Sedangkan Revan langsung menutup helm full face nya dan melakukan motornya tanpa sepatah kata.

"Kan aku nggak minta bareng kak, hehe.."

"Sabar ya bro, duluan" Arga tertawa kecil lalu ia menjalankan motornya meninggalkan Raven yang terbengong disana.

"Lah?"

🥀🥀🥀

Kini suasana kelas tampak cukup rame, pelajaran belum dimulai.

"Selamat pagi sayangg" sapa Vano pada semua penghuni kelas, ada yang berlagak ingin muntah dan ada juga yang bodoamat karena mereka sudah hafal sifat Vano.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang